Siapa yang sangka reseller ternyata bisa rugikan startup?
Techno.id - Praktik reseller di Indonesia bukan fenomena baru lagi. Sayang, tak semua pihak diuntungkan dengan kehadiran para reseller yang datang dari kalangan individu hingga perusahaan ini.
Shopious adalah salah satunya. Marketplace produk fashion yang menghubungkan C2C ini resmi menghentikan aktivitas operasionalnya bulan ini. Menurut founder Shopious, Aditya Herlambang, memang ada banyak hal menyebabkan startup-nya gulung tikar, contohnya kian tingginya biaya akuisisi user dan alotnya kompetisi dengan pemain lain berkantong tebal.
-
Suka belanja online? Coba Shopious.com Di situs ini, Anda dapat mencari berbagai barang mulai dari kebutuhan pria, wanita, anak dan bayi, gadget, aksesori, serta rumah dan hadiah
-
7 Cara mendapatkan uang dari dropship di Shopee, nggak banyak modal Kamu dapat melakukan dropshipping dengan mempromosikan barang milik toko lain di media sosialmu.
-
Shopee perpanjang masa program Gratis Ongkos Kirim Keputusan ini diambil sebagai kelanjutan misi Shopee sebagai marketplace terbaik bagi para UMKM di Indonesia, khususnya di pelosok
Namun, banyaknya pengguna Shopious yang bukan pemilik atau penjaja produk asli adalah masalah lain yang cukup membuat mereka kepayahan.
Sebagai agregator lapak online di Instagram, Shopious membutuhkan kerja sama yang baik dengan para pelapak. Sebab, mereka cuma berperan sebagai penghubung calon pembeli dengan seller. Nah, ketika si penjual hanyalah seorang reseller, ada beberapa hal yang tidak bisa diberikan secara maksimal kepada konsumen, contohnya informasi mendetail soal ketersediaan barang, stok gambar yang terbatas, serta respons dan interaksi yang tak secepat yang diharapkan.
Mengutip blogpost Aditya di Medium (24/02/16), masalah lain yang ditimbulkan reseller di platformnya adalah harga yang terlampau tinggi, apalagi jika penjaja di sana adalah reseller tangan ketiga atau lebih. Inilah satu hal yang membuat konsumen Shopious tidak kerasan.
Dalam perjalanannya selama 2,5 tahun, startup yang didirikan oleh Aditya dan Billy Halim ini masih punya dana operasional dari angel investor mereka. Namun, mereka memutuskan untuk mengembalikan uang tersebut. Aditya juga menilai Shopious belum punya tendensi untuk berjalan dalam jangka panjang dan menghasilkan profit.