Tony Fernandes dan mimpinya menggerakkan sektor bisnis di ASEAN
Techno.id - Meski berkebangsaan Malaysia, nama Tony Fernandes cukup populer di Tanah Air. Sebab, sepak terjang pengusaha berusia 50 tahun itu dalam memajukan maskapai penerbangannya, AirAsia, sangat menginspirasi pengusaha lainnya.
Ya, AirAsia beruntung karena telah "ditemukan" oleh Tony. Bayangkan saja, ketika diakuisisi pada Desember 2001 dari DRB-HICOM, AirAsia sedang berada dalam kondisi keuangan yang sangat sulit. Mahar penebusan dari Tony pun hanya sekitar Rp3.500 saja. Namun setahun setelahnya, AirAsia sudah berhasil meraup untung berkat tangan dingin Tony.
-
Petinggi AirAsia buat inkubator bisnis untuk startup di Asia Tenggara Tony Fernandes tidak ingin deritanya saat membangun AirAsia dirasakan pula oleh pengusaha lainnya.
-
Nasi Kuning Manado bakalan mendunia, ini dia penyebabnya CEO AirAsia, Tony Fernandes angkat bicara soal ini.
-
5 Alasan terbang gratis bukan lagi mimpi bersama AirAsia Tony Fernandes, CEO AirAsia mengatakan bahwa terbang gratis bisa dinikmati siapa saja, termasuk orang Indonesia.
Kali ini, pria yang lahir pada 30 April itu ingin menularkan pengalaman serta ilmunya pada para pengusaha lainnya, terutama yang ada di Asia Tenggara. Tepat di hari ini, Tony secara resmi mendirikan Tune Labs, sebuah inkubator sekaligus akselerator bisnis yang siap mendukung startup dan ide bisnis baru.
"Secara pribadi, saya selalu berambisi untuk mempromosikan dan mengembangkan sektor startup di Asia Tenggara," ujar Tony penuh optimisme seperti dikutip dari DigitalNewsAsia (10/4/15).
Menurutnya, startup di ASEAN mempunyai kans yang besar untuk terus melesat maju. Sayangnya, akses dan kesempatan yang ada tidak seluas di Eropa atau di kawasan maju lainnya.
Untungnya, Tony tidak akan berjuang sendirian. Pasalnya, tekad kuatnya ini telah didukung oleh kompatriotnya yang juga petinggi AirAsia, Kamarudin Meranun dan Lim Kian Onn.
"Melalui Tune Labs, kami akan berusaha untuk memberikan bimbingan dan pengawasan [pada pengusaha lain]. Hal yang sulit kami dapatkan di hari-hari awal membangun AirAsia," ujar Tony.