80 persen orang miskin Indonesia punya ponsel
Techno.id - Penetrasi penggunaan ponsel di Indonesia disebutkan sudah melebihi jumlah populasi masyarakat. Tak hanya orang dari kelas menengah atas, penggunaan perangkat komunikasi gerak itu sudah merambah ke masyarakat dari kelas menengah ke bawah.
Bahkan, menurut Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) kepemilikan ponsel dianggap sudah tidak bisa lagi dijadikan tolak ukur orang kaya maupun miskin di Indonesia. Hal itu diungkap langsung oleh Bambang Widianto selaku Sekretaris Eksekutif TNP2K.
-
Di Indonesia, pembayaran pakai smartphone makin diminati Transaksi pengguna T-Cash meningkat 150 persen selama tahun 2015.
-
User smartphone di Indonesia makin banyak, apa dampaknya bagi negara? Dari studi Mastel dan LPEM UI, tiap pengguna smartphone di Indonesia berkontribusi terhadap nilai tambah ekonomi Tanah Air sebesar Rp1,728 juta.
-
Triwulan tiga 2015, Telkom sudah salurkan dana bergulir Rp 2,6 miliar Pelaku UKM akui dana bergulir Telkom telah bantu tingkatkan omzet
"Dari 15,5 juta yang telah menerima BLT, orang yang miskin yang punya ponsel sekarang hampir 70%-80%. Jadi tidak bisa lagi membedakan orang kaya dan miskin dari kepemilikan ponsel. Meskipun ponsel yang mereka miliki masih basic phone untuk telepon dan SMS saja," kata Bambang di Mall Gandaria City, Jakarta.
Bambang melanjutkan, kondisi tersebut bisa dimanfaatkan untuk pemerintah dalam melakukan percepatan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat miskin yang terdaftar sebagai penerima bantuan dan subsidi dari pemerintah pusat. Produk uang elektronik T-cash dari Telkomsel kemudian dipilih sebagai sarana penyaluran bantuan lewat ponsel yang dilakukan TNP2K.
"Kita tertarik dengan T-cash karena bisa dipakai walau cuma lewat ponsel paling sederhana. Kerjasama ini tentu menjadi sinergi yang tepat karena Telkomsel juga ingin buka jaringan ke pelosok. Kita pun demikian, karena orang miskin kebanyakan ada di pelosok," imbuh Bambang sewaktu ditemui tim Techno.id, Kamis (14/10/2015).
Pelaksanaan penyaluran bantuan lewat platform uang digital T-cash sedang menjalani tahap ujicoba. Ada 2.000 keluarga miskin di daerah Jakarta, Semarang, dan Cirebon yang dipilih masuk dalam ujicoba penyaluran bantuan pemerintah oleh TNP2K melalui layanan uang elektronik T-cash.
Program ujicoba ini diakui Bambang bakal jadi proyek percontohan bagi studi kelayakan menerima bantuan tunai secara digital lewat ponsel. Bank Mandiri dan BNI ditunjuk jadi mitra bank yang akan membantu pencairan dana yang disalurkan lewat T-cash. Tak hanya itu, penerima bantuan juga bisa memakai dana tersebut untuk berbelanja di 1.000 outlet milik merchant mitra Telkomsel.