Anti peretasan, otak akan jadi password di masa depan
Techno.id - Sudah banyak teknologi yang membantu untuk mengamankan data seperti sensor sidik jari, pemindai retina, dan lainnya. Walaupun begitu, tetap saja peretasan dan pencurian data masih bisa dilakukan terhadap teknologi ini.
Kendati begitu ada sebuah teknolog yang dikatakan tidak dapat diretas yakni menggunakan pemindaian otak. Dilansir oleh BGR.com (05/01/16), ilmuwan di Binghamton University mengembangkan sebuah teknologi yang disebut BrainPrint.
-
Akankah wajah orang lain bisa dijadikan password smartphone? Setelah heboh dengan pemindaian sidik jari, dunia gadget kembali digemparkan dengan sistem otentikasi menggunakan wajah. Anda tertarik?
-
Peneliti temukan cara baru buat password yang paling aman di dunia Menurut penelitian ini, password paling aman bukanlah yang menggunakan kombinasi angka dan huruf. Lantas apa?
-
Militer AS kembangkan software pembaca pikiran, untuk apa? Software ini memanfaatkan gelombang otak dan pandangan manusia untuk membaca pikiran manusia.
Teknologi ini menggunakan sebuah topi electroencephalogram (EEG) yang menyajikan 500 gambar dengan kecepatan dua gambar per detik. Dengan mempelajari respon otak, perangkat lunak pada teknologi memilih satu orang dengan tepat dengan akurasi 30-100 persen.
"Saat mengambil ratusan gambar, setiap orang akan merasa berbeda sehingga Anda dapat dengan akurat mengidentifikasi siapa orang itu dengan melihat aktivitas otak mereka," ujar Sarah Laszlo, peneliti dikutip dari BGR.com.
Sejauh ini, para peneliti masih belum mempelajari apakah sistem ini dapat diretas. Sehingga dikatakan teknologi ini paling aman untuk dijadikan password di masa depan. Walaupun begitu, penelitian ini masih terus dilakukan untuk penyempurnaan.
RECOMMENDED ARTICLE
- Terinspirasi baterai, peneliti klaim bisa ubah air garam jadi air tawa
- Apakah cara ini bisa mengatasi penyebaran virus Zika?
- 6 Hal yang biasa ditanyakan tentang virus Zika, beserta jawabannya
- Lensa kontak ini dibekali sensor untuk pantau kesehatan penggunanya
- Apakah media sosial membuat Anda terjaga sepanjang malam?