Bagaimana kondisi vendor smartphone lokal saat ini?
Techno.id - International Data Corporation (IDC) menegaskan kembali bahwa pasar smartphone Indonesia masih begitu subur. Dengan penjualan sebanyak 29,3 juta unit atau naik 17 persen, sektor ini cukup layak untuk digarap beramai-ramai baik oleh vendor asing maupun lokal.
Sayangnya, ada ketidakseimbangan dalam persaingan ini. Samsung terbukti belum tergoyahkan sebagai penguasa market share ponsel pintar Tanah Air. Tak hanya itu, serbuan dari pemain asal Tiongkok pun cukup sporadis. Terbukti, Lenovo dan para kompatriotnya kini bersama-sama menikmati pangsa pasar Indonesia sebesar 21 persen pada Q4 2015.
-
Di Indonesia, smartphone buatan vendor Tiongkok makin diminati Sejumlah brand asal Tiongkok yang paling berkuasa di Tanah Air yakni Oppo, Lenovo, Xiaomi, dan Vivo
-
Samsung masih puncaki pasar smartphone Indonesia, siapa pesaingnya? "Penjualan smartphone Asus meningkat secara signifikan di Q4 2015, berkat sejumlah model yang dirilis di akhir Q3 2015."
-
Melesat, Lenovo duduki rangking 3 pasar smartphone Indonesia Kabar terbaru soal bisnis smartphone Lenovo diungkap Adrie R. Suhadi selaku Country Manager Lenovo Smartphone Indonesia.
Produsen smartphone lokal sendiri sebenarnya mampu bersaing, tetapi porsi market share-nya belum besar. Smartfren bersama Advan dalam kasus ini adalah yang terdepan. Keduanya mendiami posisi ketiga dan keempat top five produsen smartphone terbesar di Tanah Air. Penjualan per tahun keduanya pun sama-sama naik di atas 20 persen.
Selain dua vendor itu, masih ada Evercoss dan Axioo. Mereka mencoba menggoda pasar dengan merilis ponsel 4G yang cukup terjangkau di ujung 2015. Di sisi lain, volume penjualan Polytron terpantau kecil. Namun gebrakan pasar yang sudah mereka lakukan tergolong berani dan tepat.
"Supaya bisa berkompetisi, vendor lokal terpaksamenawarkan nilai barang yang lebih tinggi. Polytron, misalnya, mencoba memberi diferensiasi dengan mengembangkan versi Android-nya sendiri bernama OS FIRA. Sementara lainnya menawarkan ponsel 4G dengan harga yang lebih rendah dari vendor Tiongkok atau global," Reza Haryo, Senior Market Analyst IDC, menuangkan pandangannya seperti dikutip dari rilis pers IDC (18/02/16).
Dengan fakta seperti ini, apakah Andayakin produsen smartphone lokal tetap bisa bersaing ke depannya?
RECOMMENDED ARTICLE
- Samsung masih puncaki pasar smartphone Indonesia, siapa pesaingnya?
- Kasihan, banyak orang meninggal karena selfie di negara ini
- Apa aplikasi cari pacar online terpopuler di Indonesia?
- Clash of Clans vs Game of War, mana yang pemasukannya tertinggi?
- Google harus mengakui kekalahannya dari pengembang asal Tiongkok