Berkaca Apple vs FBI, Polisi AS minta aplikasi terenkripsi diblokir
Techno.id - Pada dasarnya, aplikasi terenkripsi ditujukan untuk melindungi konsumen dari serangan para peretas. Uniknya, enkripsi ternyata juga dianggap sebagai sebuah tamparan keras bagi pemerintah, khususnya pihak penegak hukum.
Setidaknya hal inilah yang kini tengah menghantui lembaga kepolisian AS. Akibat kasus Apple vs FBI, dua orang polisi berpangkat tinggi di negara tersebut meminta Apple dan Google memblokir aplikasi terenkripsi dari toko aplikasi mereka.
-
FBI: Apple membuat banyak penjahat beralih ke iPhone Permintaan ditolak Hakim Federal New York, FBI ingatkan akan banyak penjahat bakal menggunakan iPhone
-
Apple vs FBI, akhirnya dimenangkan oleh Apple Posisi Apple lebih diuntungkan karena hukum era kolonial
-
Apple: Kami tidak dapat mengakses iOS yang terkunci Jalani sidang untuk bekerja sama dengan pemerintah AS, Apple kembali tegaskan tak akan melanggar hak privasi para penggunanya
"Jika ada aplikasi yang dibuat dari luas AS namun tidak bisa mematuhi peraturan AS, maka mereka harus bersedia dihapus dari toko aplikasi," ujar Kepala Intelijen Kepolisian New York, Thomas Galati, sebagaimana dilansir Motherboard (19/04).
Hal senada pun juga diungkapkan Komandan Intelijen dan Investigasi Teknologi Indiana, Charles Cohen. "Apple dan Google adalah pihak yang paling bertanggung jawab untuk aplikasi terenkripsi di App Store dan Google Play," paparnya.
Sejauh ini baik pihak Apple maupun Google masih belum memberikan jawaban resmi terkait permintaan Galati dan Cohen. Merujuk pada spekulasi terkuat, besar kemungkinan bahwa dua polisi ini bakal menghadapi penolakan keras.