Big data miliki peran signifikan bagi industri manufaktur
Techno.id - Industri manufaktur Indonesia saat ini masih dihadapkan dengan berbagai tantangan yang masih belum dapat terpecahkan. Mulai dari iklim ekonomi yang sulit, pengurangan jumlah karyawan, serta dana yang terbatas.
Adapun tiga tantangan utama yang harus dihadapi yang pertama yakni berinovasi untuk mendapatkan pangsa pasar dengan volume penjualan yang lebih rendah. Kedua, industri manufaktur yang harus dapat menghadirkan produk ke pasar lebih cepat. Ketiga, menjalankan operasional yang efisien.
-
Ini rahasia agar bisnismu bisa lebih kompetitif di era internet Analisis terhadap data bisa digunakan untuk merancang strategi aset yang tepat.
-
Yuk intip bagaimana industri Indonesia mengelola supply chain dari bahan baku sampai siap jual Seperti apakah lanskap rantai pasokan di Indonesia?
-
Era modern, bangunan kuno bekas toko kue ini diubah jadi pusat data Berawal dari pabrik-pabrik yang dibangun pada awal abad ke-21.
Oleh karena itu, industri manufaktur perlu melakukan konversi IT khususnya dari aspek 'builder' atau 'operator' agar lebih cepat dan efisien. Sebagai contoh, Revlon dan nVidia ialah industri manufaktur yang boleh dibilang sukses melakukan konversi IT tersebut.
Kombinasi dari infrastruktur NetApp dan berbagai solusi mobility lainnya membuat Revlon sukses meningkatkan tingkat efisiensi hingga 70 persen secara rata-rata. Sedangkan untuk nVidia, mereka diklaim berhasil meningkatkan efisiensi bahkan hingga dua kali lipat.
Pada intinya, fondasi pengelolaan data yang baik merupakan hal penting dalam bisnis untuk membangun aplikasi yang business critical. Infrastuktur storage NetApp memungkinkan industri manufaktur untuk berinovasi dengan bebas tanpa biaya tambahan.