CEO Blizzard ingin adu manusia dengan AI di game StarCraft
Techno.id - Pasca manusia dan software artificial intelligence (AI) AlphaGo bertarung di pertandingan Go beberapa waktu lalu, dalam waktu dekat pertarungan antar dua entitas tersebut mungkin akan terjadi lagi. Namun, dalam medan perang yang berbeda.
Itulah yang diimpikan oleh Blizzard dan Google DeepMind, selaku developer AlphaGo. Mereka ingin mengadu manusia dengan AI di game strategi StarCraft secara real-time.
-
Mesin kecerdasan Google pecundangi juara dunia catur Go Juara dunia asal Korea Selatan ini tidak bisa berkata-kata karena kekalahannya ini.
-
ChatGPT merilis mesin pencari, genderang perang dengan dominasi Google sedang ditabuh Sebagian besar fokus mesin pencari ChatGPT ada pada kemampuan alat untuk memberikan informasi real-time
-
Mengenal Perplexity AI, alat penelusuran Google bertenaga AI yang bisa digunakan untuk membuat konten Sudah selesai dengan Google? Ingin mencoba sesuatu yang baru dan bertenaga AI?
"Kami rasa StarCraft akan menjadi tonggak besar dalam sejarah pengembangan AI yang mampu mempelajari strategi dan menerima informasi baru," terang CEO Blizzard, Michael Morhaime.
Menariknya, Michael tak yakin AI bisa unggul dari manusia seandainya kompetisi StarCraft antar keduanya jadi digelar. Sebab, game franchise populer yang dirilis pertama kali pada 1998 silam itu tak mudah untuk dipelajari oleh program komputer karena sangat mengandalkan pengambilan keputusan yang tepat, setidaknya untuk saat ini.
"Tingkat kerumitan strategi bermain StarCraft secara profesional itu sangat tinggi dan saya rasa komputer bakal kesulitan mempelajarinya," imbuhnya seperti dikutip dari KoreaHerald.com (01/04/16).
Sayang, Michael tak membocorkan lebih jauh terkait rencana ini, seperti kapan akan dihelat atau bagaimana peraturannya. Ia mengatakan ingin menunggu dulu langkah dari Google DeepMind.