Data penduduk Jakarta bakalan terintegrasi dengan platform integrator
Techno.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disebut sedang mengembangkan platform baru yang akan membuat semua data Jakarta terintegrasi. Pengembangan platform data integrator tersebut dilakukan Pemprov DKI dengan menggandeng pengembang lokal Indonesia.
Pengembang yang dipilih untuk membangun platform integrator tersebut ialah LayangLayang Mobile, yang telah menjuarai kompetisi HackJak 2014 yang digelar Pemprov DKI. Mereka menyebut sistem yang dibuatnya memakai metode crowd-source data integrator yang akan mengumpulkan dan mengintegrasikan supaya lebih mudah.
-
Jakarta Open Data, 'pintu masuk' wujudkan Jakarta Smart City Pemerintah Provinsi DKI adakan kompetisi ciptakan aplikasi yang memanfaatkan portal open data DKI Jakarta.
-
Jakarta Smart City, aplikasi smart city besutan Pemprov DKI Smart City Portal ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengadukan permasalahan yang terjadi di daerah sekitarnya
-
Pemprov Jakarta siap tampung aplikasi lokal, asal… "Kita siap bantu dan tampung aplikasi buatan developer lokal asalkan fungsi dan manfaat buat masyarakat tinggi serta sesuai aturan."
"Kita sekarang sedang kembangin platform yang bisa dipakai untuk bikin data kependudukan sama yang lainnya terintegrasi. Nantinya masyarakat sama pemerintah bisa lebih efisien ketika perlu mengurusi data milik penduduk baik dari kebutuhan kependudukan sampai keuangan," kata Prasetyo Andy Wicaksono, Founder LayangLayang Mobile.
Setiaji, Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Smart City DKI Jakarta, mengaku pihaknya selalu berkomunikasi dengan tim LayangLayang Mobile soal pengembangan platform integrator data. "Kita maunya bisa sesuai dengan kebutuhan pemerintah dan masyarakat. Mudah-mudahan segera selesai prosesnya dan bisa diaplikasikan," kata Setiaji.
Baik Praw maupun Setiaji menyebutkan platform yang sedang dikembangkan itu penggunannya bisa diperluas ke skala nasional bila dianggap sesuai. "Mau dipakai nasional ya bisa juga tinggal menyesuaikan kebutuhannya saja. Ini kan bentuknya platform, tolak ukurnya di Jakarta dulu aja," jelas Prasetyo atau yang akrab dipanggil Praw.
Sebenarnya, system data terintegrasi telah digembar-gemborkan bakalan dipakai di Indonesia sejak lama. Kehadiran kartu tanda penduduk elektronik (KTP-El) yang menggunakan kartu khusus dilengkapi chip sempat diharapkan bisa mewujudkan konsep kartu multifungsi dan identitas maupun bidodata lengkap warga. Sayangnya, KTP-El malah belum jelas kegunaannya sampai sekarang.
Lantas, bisakah kolaborasi pemerintah provinsi DKI Jakarta dan pengembang aplikasi lokal tersebut benar-benar mewujudkan integrasi data penduduk dan mengefisienkan proses pengurusan berkas dan perizinan yang dibutuhkan masyarajkat nantinya? Mari tunggu saja hasilnya sembari berharap yang terbaik.