Dengan internet, Sumatra harusnya bisa gaet banyak turis Singapura
Techno.id - Sektor pariwisata sejauh ini masih menjadi tumpuan utama pemerintah Indonesia untuk menambah pendapatan negara. Namun, menurut Sulaiman Shehdek, penetrasi pemerintah belum begitu tajam di negara tetangga seperti Singapura. Padahal, Manajer Promosi Pariwisata Indonesia di Singapura itu dengan gamblang menyebut kalau Negeri Singa adalah pasar yang sangat potensial.
"Warga Singapura tidak akan berpergian jauh di saat akhir pekan. Artinya, pasti menuju tempat-tempat terdekat," ujar salah satu ujung tombak Kementerian Pariwisata itu pada Antara (29/05/15).
-
5 Fakta turis Indonesia dorong geliat pariwisata Singapura 2018 Devisa pariwisata Singapura tumbuh 1,0% menjadi S$ 27,1 miliar
-
Berkat internet, wisatawan Inggris tertarik serbu Indonesia Sebanyak 72 persen dari wisatawan asal Inggris itu mengaku mendapatkan informasi soal wisata Tanah Air dari internet.
-
Traveloka ungkap 10 destinasi incaran wisatawan Indonesia Kunjungan keluar negeri semakin meningkat karena harga tiket pesawat yang kompetitif.
Untuk itu, ia menyarankan agar pemerintah daerah, terutama yang daerahnya secara geografis berdekatan dengan Singapura, berpromosi lebih gencar. Salah satunya dengan memanfaatkan internet serta media sosial.
"Di Singapura, gaya hidup dalam berpergian ke kantor yakni naik kereta dan bus. Di masa kurang lebih satu jam itu, biasanya mereka akan membuka internet," Sulaiman mengungkapkan alasannya.
Menurutnya, Indonesia belum menjadi tujuan utama warga Singapura untuk berlibur. Buktinya di tahun 2014, Indonesia hanya dikunjungi oleh 1,5 juta warga Singapura. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit ketimbang penduduk Negeri Singa yang mengunjungi Malaysia, yakni sebanyak 13,9 juta orang.
Yang patut disayangkan lagi, dari 1,5 juta pendatang itu, mayoritasnya memilih untuk berlibur ke Jakarta, Bali, Bandung, atau Yogyakarta. Sedangkan yang berminat untuk mengunjungi kota-kota besar di Pulau Sumatera, seperti Palembang, Medan, dan Aceh, hanya sedikit. Fakta ini sebenarnya cukup merugikan, mengingat Sumatra sudah diuntungkan dengan letak geografis yang dekat.