Dengan piranti ini, Anda takkan lagi mainkan ponsel saat berkendara
Techno.id - Konon, berkendara sambil memainkan ponsel memiliki tingkat bahaya yang sama dengan berkendara sambil mabuk. Jika pada berita terdahulu Anda sudah kenal dengan breathalyzer, piranti pintar agar pengemudi mabuk tak bisa menjalankan kendaraannya, piranti serupa telah dibuat, khusus bagi mereka yang gemar memainkan ponsel saat berkendara.
Seperti yang telah diberitakan oleh AutoBlog pada hari Selasa (12/04/16) lalu, para penegak hukum di New York telah memberikan ijin kepada pihak kepolisian setempat untuk menggunakan teknologi yang disebut textalyzer ketika sebuah kecelakaan terjadi. Apa fungsinya?
-
Sebagian besar pengemudi masih menggunakan smartphone saat berkendara Lebih dari 80 persen responden masih menggunakan smartphone saat berkendara.
-
4 Teknologi anti-kecelakaan yang sudah ada di mobil Pernah mencoba salah satunya?
-
11 Potret gunakan gadget saat di jalan raya, bikin heran lihatnya Menggunakan gadget terlebih smartphone saat berkendara saat ini telah dilarang karena membahayakan pengendara.
Jika breathalyzer lebih memberikan tindakan pencegahan, maka piranti yang satu ini dipegang oleh pihak kepolisian. Ketika sebuah kecelakaan terjadi, polisi akan menggunakan piranti pintar tersebut untuk melacak ponsel si pengendara. Tujuannya adalah, untuk mengetahui, apakah si pengemudi sedang memainkan ponselnya sesaat sebelum kecelakaan terjadi.
Hal ini disebabkan oleh semaikn banyaknya angka kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian pengemudi, dan tentu saja, ponsel pun menjadi penybab terbesar terjadinya kecelakaan. Lalu, sejauh mana piranti tersebut mampu 'membobol' privasi ponsel Anda?
Textalyzer memang takkan mampu membaca daftar kontak pada ponsel, ataupun apa yang telah Anda tulis dalam chat. Piranti ini hanya memberitahukan kepada polisi, apakah ponsel tersebut sedang digunakan sesaat sebelum terjadi kecelakaan.
Hukum dan perundangan seputar pengguna jalan di Amerika Serikat pun masih terus dikembangkan. Mengingat bahwa pengemudi mabuk telah membunuh setidaknya 10.000 jiwa pada tahun 2014 lalu, dan setidaknya 8 korban meninggal dunia setiap harinya akibat pengemudi terganggu konsentrasinya oleh ponsel.