Di Surabaya, sumber listrik sudah bisa didapat dari limbah pohon
Techno.id - Pemanfaatan sumber energi terbarukan di Indonesia semakin giat digalakkan. Setelah sebelumnya PT Pembangkit Listrik Jawa Bali (PJB) mulai mengembangkan pembangkit listrik dari rumput laut, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya sudah bisa menghasilkan energi listrik dari limbah pohon. Pemanfaatan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dari dua kebun di kawasan Surabaya.
"Jika sampah organik diolah menjadi pupuk kompos dan digunakan untuk kelangsungan kesuburan tanah dan tanaman yang ada di penjuru Kota Surabaya, maka limbah hasil dari perampingan pohon yang dilakukan setiap hari diolah kembali menjadi energi listrik yang difungsikan untuk mencukupi pasokan kebutuhan listrik Kebun Bibit Bratang dan Wonorejo," demikian kata Kepala UPT Pengolahan Rumah Kompos DKP Surabaya, Eddy Wahyu Tjandra.
-
10 Sumber energi listrik yang menerangi malammu, sampah pun bisa! Setiap sumber energi listrik ini punya kelebihan dan kelemahan.
-
Macam-macam benda yang dapat menghasilkan sumber energi listrik Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan modern.
-
Penelitian ini klaim bisa hasilkan listrik dari pohon buatan Proyek pohon buatan ini memanfaatkan getaran sebagai pembangkit tenaga listrik.
Lebih lanjut, proses konversi limbah ini menggunakan alat bernama Gasifikasi. Dalam sehari, alat itu mampu menghasilkan 4.000 watt dari 70 sampai 80kg ranting kering dan sampah plastik.
Cara kerja teknologi yang pembuatannya melibatkan Institut Teknologi Surabaya (ITS) itu pun cukup sederhana. Limbah ranting dari perampingan dan plastik yang terkumpul tinggal dibakar di sebuah tungku. Kemudian, gas yang dihasilkan dari hasil pembakaran itu ditampung untuk menggerakkan generator listrik.
"Meskipun listrik sebesar 4.000 watt tersebut hanya bertahan hingga tujuh jam, tapi kami optimis ke depan listrik yang dihasilkan dari limbah sampah dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan listrik di kebun bibit dalam waktu yang cukup lama," imbuh Eddy, seperti dikutip dari Antara (19/11/15).
DKP Kota Surabaya sendiri sudah memiliki 25 rumah kompos, tetapi hanya dua di antaranya yang memiliki pembangkit listrik tenaga sampah ini. Walau masih jauh dari sempurna, upaya ini akan ditingkatkan demi menciptakan lingkungan yang bersih sekaligus memasok kebutuhan listrik taman secara mandiri.