Domain .id laris manis, .co.id terancam
Techno.id - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) belum lama ini melaporkan adanya peningkatan situs yang memakai domain .id. Mengutip Merdeka.com (04/04/16), pada Maret 2016 terdapat 188.228 website berakhiran .id. Jumlah itu meningkat dibanding bulan yang sama tahun lalu, yang masih 131.488.
Dari sejumlah domain .id yang dikelola PANDI, ternyata domain .co.id masih populer, tetapi sudah mulai terancam oleh (apapun).id. Terhitung Maret 2016, .co.id digunakan oleh 69.700 situs, sementara pengguna apapun.id sebanyak 51.503. Menariknya, jumlah situs berdomain .id itu telah melonjak hampir dua kali lipat dibanding Februari 2016, yang saat itu masih digunakan oleh 27.347 situs.
-
Mulai 1 Agustus 2017, daftar domain .id tidak perlu upload KTP lagi Tidak akan mengurangi tingkat keamanan.
-
3 Usulan untuk domain .id dari Diskusi Umum Terbuka PANDI Sejak dirilis secara resmi, banyak aturan domain .id yang dianggap tidak sesuai. Berikut 3 usulan baru dari Diskusi Umum Terbuka PANDI
-
Strategi PANDI wujudkan wacana satu juta domain id Wacana satu juta domain id oleh pemerintah RI melalui Kemkominfo mendapat apresiasi oleh lembaga PANDI. Berikut strategi PANDI mewujudkannya:
Popularitas domain apapun.id ini diakui sebagai dampak dari getolnya registrar-registrar PANDI selama beberapa pekan terakhir. Padahal domain .id tanpa tambahan ekstensi di depannya tersebut baru diluncurkan PANDI pada 17 Agustus 2014. Berbeda jauh dengan domain co.id yang telah digunakan sejak 1994, atau 20 tahun sebelum domain apapun.id lahir.
Sebagai gambaran, domain .id adalah country code top-level domain Indonesia (ccTLD-ID) yang dapat digunakan oleh perorangan, organisasi, atau perusahaan yang berada di Tanah Air. Beberapa ekstensi domain .id yang populer antara lain .ac.id untuk website perguruan tinggi, institut dan sejenisnya, .biz.id untuk situs UMKM, serta .desa.id untuk website pemerintahan desa.