Eropa berniat larang remaja di bawah 16 tahun mengakses media sosial
Techno.id - Di era 90-an, kegiatan mem-bully di kalangan remaja mungkin masih hanya terjadi di lingkungan sekolah. Namun saat ini, aktivitas tersebut sudah bisa dilakukan kapan dan di mana saja melalui media sosial.
Kini, aktivitas seperti di atas lebih dikenal dengan sebutan cyberbullying. Tentu saja, dampak korban bully di media sosial tidaklah jauh berbeda dengan dunia nyata. Bahkan, kasus bunuh diri pun masih terbilang cukup tinggi.
-
Instagram dan Facebook bakal mempersulit remaja untuk melihat konten sensitif Perubahan baru pada Instagram dan Facebook telah mulai diluncurkan
-
Melihat cara beberapa negara mengatur medsos, bagaimana Indonesia? Perancis memperbolehkan pengusaha untuk menilai calon tenaga kerja berdasarkan akun media sosial.
-
Psikolog: Aktivitas media sosial anak perlu diawasi Orang tua perlu dampingi anak agar tetap terhindar dari dampak negatif dari media sosial
Atas dasar itu, Parlemen Eropa saat ini tengah mengkaji aturan terkait larangan mengakses media sosial untuk remaja berusia di bawah 16 tahun. Dengan pengecualian, jika pihak orang tua tetap membolehkan.
Jelas saja, Parlemen Eropa tak butuh waktu lama untuk mendapat kritik dari berbagai pihak. Salah satu contohnya seperti surat terbuka yang baru-baru ini dilayangkan oleh organisasi European Internet Safety.
"Internet dapat membantu para remaja yang menderita pelecehan atau lingkungan sosial untuk mencari dukungan. Bahkan bagi para kaum LGBT sekali pun," tulis surat terbuka itu sebagaimana dikutip dari Huffington Post (12/14).
Beberapa pengguna Twitter di Eropa juga menyerukan sikap penolakan. Menurut pengguna media sosial berlogo burung biru tersebut, internet telah membantu mereka untuk mengenal kehidupan sosial yang lebih luas.
RECOMMENDED ARTICLE
- Smartwatch berpeluang digunakan untuk 'mencontek' saat ujian
- Bosan bergantung pada Samsung, Apple dirikan pabrik layar sendiri
- Tak cuma belanja online, orang Indonesia juga hobi pakai kupon diskon
- Umumkan juara, Hackaton EduCode 2015 jadi jalur khusus developer lokal
- Benarkah Apple berniat akuisisi GoPro?