Google kembangkan Proyek Soli mengontrol dengan gerakan tangan
Proyek Soli untuk mendeteksi gerakan lewat gelombang frekuensi © 2015 talkandroid.com
Techno.id - Setelah menuai kesuksesan dengan kacamata pintar dan jam tangan pintar, Google mulai mempersiapkan teknologi baru hasil rancangan divisi (ATAP) Advanced Technologies and Products yang disebut Proyek Soli. Proyek Soli nantinya akan memberikan cara baru dalam mengontrol peralatan tanpa harus menyentuhnya.
Ide untuk Proyek Soli didasarkan pada tangan pengguna yang dijadikan input seperti layar sentuh. Namun bedanya, Proyek Soli tidak perlu menyentuh peralatan secara langsung melainkan seperti melakukan gerakan menyentuh di udara.
-
Nantinya, Anda tak perlu sentuh layar smartphone lagi Ultra-fast Ultra-far Interaction, akan membantu Anda menyentuh layar smartphone dari jarak jauh.
-
Siap luncurkan Glass, Google patenkan teknologi unik Google Glass dikabarkan akan membawa teknologi unik yakni, membidik objek gambar menggunakan jari
-
Google hendak rancang headset dengan dukungan teknologi hologram Google kabarnya sedang melakukan persiapan untuk merancang produk wearable terbaru.
Bagaimana cara Google melakukan hal itu? Google mengembangkan sensor berbasis radar kecil untuk menangkap gerakan tangan melalui gelombang radio berfrekuensi tinggi. Jadi, gerakan tangan tadi dideteksi oleh sinyal dan diubah menjadi input data untuk menjalankan fungsi suatu peralatan elektronik, seperti dikutip dari Mashable (30/5/15).
Pendeteksi berbasis gerakan ini hampir sama dengan kamera canggih Intel RealSense 3D. Hanya saja, teknologi milik Intel menggunakan kamera, sedangkan Google menggunakan radar. Sensor radar Proyek Soli mampu menangkap gerakan sampai 10.000 frame per detik yang jauh lebih akurat ketimbang sistem berbasis kamera. Tak hanya itu, radar juga mampu melewati beberapa jenis objek, sehingga mampu beradaptasi dengan bentuk yang lebih kompleks daripada sensor kamera.
Proyek Soli masih harus disempurnakan lagi sebelum digunakan secara komersil. Hal ini sepertinya juga membutuhkan pengembang dan produsen perangkat keras untuk membantu menentukan masa depan dari Proyek Soli.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara memeriksa kesehatan baterai smartphone Android
-
4 Tips menggunakan pengisi daya orisinil untuk membantu merawat masa pakai baterai ponsel
-
Cara melakukan panggilan suara dan video grup di WhatsApp
-
Cara mengatur batas pengisian daya baterai smartphone Android
-
Cara melihat waktu baca pesan di WhatsApp
TECHPEDIA
-
Whatsapp perkenalkan fitur baru untuk transkrip pesan suara
-
Telkomsel gandeng ZTE terapkan teknologi self-adaptive feedback untuk layanan jaringan dengan Hyper AI
-
Indosat luncurkan IM3 Platinum, wajah baru layanan pascabayar yang terintegrasi AI
-
Upgrade ponsel Android bakal lebih mudah berkat fitur baru ini, migrasi data nggak ribet lagi
-
8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
![Telkomsel gandeng ZTE terapkan teknologi self-adaptive feedback untuk layanan jaringan dengan Hyper AI]()
Telkomsel gandeng ZTE terapkan teknologi self-adaptive feedback untuk layanan jaringan dengan Hyper AI
-
![Indosat luncurkan IM3 Platinum, wajah baru layanan pascabayar yang terintegrasi AI]()
Indosat luncurkan IM3 Platinum, wajah baru layanan pascabayar yang terintegrasi AI
-
![Upgrade ponsel Android bakal lebih mudah berkat fitur baru ini, migrasi data nggak ribet lagi]()
Upgrade ponsel Android bakal lebih mudah berkat fitur baru ini, migrasi data nggak ribet lagi
-
![8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal]()
8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal