Jadi piranti standar, teknologi ini akan digunakan pada semua mobil
Techno.id - Jika diperhatikan lebih dalam, angka kecelakaan yang terjadi di jalanan setiap tahunnya memang tak mengalami penurunan. Artinya, kecanggihan yang disematkan pada kendaraan konvensional seperti yang banyak berseliweran di jalan juga bukanlah sebuah jaminan bahwa perjalanan Anda bakal aman.
Kuncinya hanya pada sang pengemudi itu sendiri, apakah ia menaati peraturan dan perilaku mengemudinya tidak merugikan pengguna jalan lainnya. Sebenarnya, alasan inilah yang membuat para pakar teknologi berjuang untuk segera meluncurkan kendaraan self driving. Ya, agar perjalanan Anda dan pengguna jalan lain aman.
-
Tak cuma self driving, kendaraan harus memiliki fitur pintar ini Sebuah mobil yang bisa berjalan sendiri harus bisa mengenali rambu lalu lintas serta pejalan kaki. Bagaimana caranya?
-
Era self driving car hampir datang, sudah siapkah pemerintah? Sebagian masyarakat dunia telah menantikan teknologi terbaru dalam dunia otomotif ini. Namun ironisnya, regulasinya belum ada...
-
Masyarakat sudah siap parkir mobil via ponsel, regulasinya yang belum Gempuran perkembangan teknologi bahkan juga sangat terasa di ranah otomotif.
Karena itulah setidaknya 20 perusahaan otomotif sedang berusaha keras untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan. Seperti yang telah diberitakan oleh CNET pada hari Kamis (17/03/16) lalu, perusahaan-perusahaan tersebut akan menyematkan teknologi autonomous emergency braking (AEB) pada kendaraan terbarunya.
Mereka bahkan telah menyetujui bahwa pada tahun 2022 nanti, semua kendaraan besutan mereka telah dibekali dengan AEB sebagai piranti standar. Perusahaan otomotif mana saja yang telah menyetujui usulan tersebut?
Persetujuan tersebut telah ditandatangani oleh raksasa otomotif seperti Audi, BMW, FCA, Ford, GM, Honda, Hyundai, Jaguar Land Rover, Kia, Maserati, Mazda, Mercedes, Mitsubishi, Nissan, Porsche, Subaru, Tesla, Toyota, Volkswagen dan juga Volvo. Harapannya, jika rencana ini berjalan lancar, maka pada tahun 2025 nanti AEB juga sudah bakal digunakan kendaraan besar seperti truk dan bus.
Well, semoga rencana tersebut berjalan mulus tanpa hambatan, mengingat banyak perilaku mengemudi masyarakat Indonesia dewasa ini yang masih sangat perlu untuk ditertibkan. Bagaimana menurut Anda?