Kemenperin akan kaji intensif pengembangan mobil listrik di Tanah Air
Techno.id - Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, mengatakan jika pihaknya akan mengkaji industri mobil listrik di Indonesia secara intensif.
"Industri mobil listrik masih belum ditetapkan dan baru sedang dikaji. Namun mobil listrik bisa menggunakan intensif yang ada saat ini," ujar Putu melalui pesan singkat.
-
Kampanye mobil listrik di Tiongkok kian digaungkan Pemerintah Tiongkok akan subsidi pembeli mobil listrik baru, dan akan kurangi subsidi bahan bakar bagi pengguna mobil non-listrik
-
Ford siap habiskan Rp 63 triliun untuk mobil listrik Siapkan dana sebesar Rp 63 triliun, Ford targetkan miliki 13 model mobil listrik yang siap mengaspal dalam 10 tahun
-
Indonesia lirik energi listrik tenaga angin, ini tantangan & solusinya Pemerintah menargetkan kenaikan tingkat elektrifikasi hingga 98 persen di 2019.
Menurut Putu, harga mobil listrik masih relatif mahal untuk pasar Indonesia. Oleh sebab itu, lanjut Putu, pengembangan teknologi mobil listrik seperti charging station, battery dan motor listrik membutuhkan proses intensif khusus.
Putu menambahkan, pasar Indonesia cukup berpeluang untuk mengembangkan maupun memasarkan mobil listrik. Hal ini mengacu pada pasar otomotif Tanah Air yang dalam beberapa tahun belakangan ini menunjukkan pola peningkatan.
"Mobil listrik ini menjadi target market untuk pengembangan industri otomotif kita ke depan. Jika tidak diantisipasi perkembangannya, hanya akan menjadikan kita sebagai pengguna," papar Putu.
Sekadar informasi, laporan terbaru memaparkan bahwa populasi mobil listrik di dunia saat ini berada di kisaran empat juta unit. Pada tahun 2020 mendatang, populasi tersebut diperkirakan meningkat menjadi 10 juta unit.