Menristek: Indonesia terlalu banyak aturan
Techno.id - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Muhammad Nasir mengakui bahwa perkembangan inovasi teknologi di Tanah Air masih lambat. Menurutnya, hal ini karena Indonesia masih belum membenahi aturan yang saling tumpang tindih.
Nasir menambahkan, 'penderitaan' inovasi teknologi di Indonesia ternyata tak berhenti sampai situ saja. Selain tumpang tindih, aturan yang tengah diterapkan juga cenderung berbelit dan justru berpotensi menghambat perkembangan inovasi teknologi.
-
Menristekdikti klaim sudah capai banyak terobosan di tahun 2015 Menteri Muhammad Nasir mengklaim telah melakukan banyak terobosan di sepanjang tahun 2015. Sayangnya ia enggan menyebut secara spesifik
-
Tahun 2019 sebanyak 350 inovasi teknologi siap 'dipinang' industri Kemenristekdikti targetkan 350 inovasi teknologi 'siap pakai' untuk menunjang perkembangan industri.
-
Kemenristekdikti targetkan inovasi Indonesia tempati posisi 26 dunia Melihat potensi inovasi teknologi di Indonesia saat ini, Kemenristekdikti optimis Indonesia dapat tempati posisi 26 dunia di tahun 2019
"Kebijakan di negeri ini masih saling tumpang tindih. Peraturan-peraturan mana yang bikin menghambat harus segera diperbaiki," ujarnya sebagaimana dikutip dari Merdeka, Selasa (15/12).
"Jangan sedikit-sedikit ada aturan yang pada akhirnya akan membatasi gerak (inovasi) kita. Berpikir seperti Korea Selatan yang mampu bersaing dengan Jepang," tambahnya.
Sebagai gambaran sederhana, ia kemudian mencontohkan aturan mengenai keuangan untuk pengembangan riset. Karena proses birokrasinya yang cukup rumit dan berlapis, kinerja para peneliti di Tanah Air menjadi terhambat.
"Riset itu seharusnya tidak diganggu dengan masalah keuangan. Janganlah peneliti dipusingkan dengan hal itu," katanya saat memberikan sambutan di acara Innovation Business Gathering dan Apresiasi Lembaga Penelitian dan Pengembangan Tahun 2015.
RECOMMENDED ARTICLE
- Putus dari Konami, kreator game seri Metal Gear dirumorkan gabung Sony
- Kalau mau sukses dagang online, jual produk ini saja!
- MacKeeper 'kecolongan' bocorkan 13 juta data penggunanya
- Eropa berniat larang remaja di bawah 16 tahun mengakses media sosial
- Media sosial Anda akan diperiksa saat mengajukan visa