Menristekdikti dorong politeknik supaya punya technopark
Techno.id - Hari ini, Muhammad Nasir, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), membuka suara. Guru besar dan rektor Universitas Diponegoro itu mengatakan bahwa seharusnya politeknik mempunyai technopark atau taman teknologi.
"Politeknik harus berinovasi dalam menciptakan produk pendidikan yang bermanfaat," begitu kata Menristekdikti seperti dilansir oleh Antara (28/08/15).
-
Menristekdikti targetkan 10 Technopreneurship muncul dalam setahun Dalam rangka rilis program Science & 100 techno Park, Menristekdikti menargetkan 10 technopreneurship muncul dalam setahun.
-
Tahun 2019 sebanyak 350 inovasi teknologi siap 'dipinang' industri Kemenristekdikti targetkan 350 inovasi teknologi 'siap pakai' untuk menunjang perkembangan industri.
-
Pemerintah pusat tawarkan taman iptek untuk Sumatera Selatan program ini adalah dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena keberadaan taman iptek untuk penelitian-penelitian nantinya.
Pihaknya pun mendorong semua politeknik di Tanah Air memiliki technopark. Di tempat tersebut, politeknik dapat berinovasi dalam menciptakan produk tepat guna.
"Sejumlah politeknik telah berhasil, seperti Batam, Jember, dan Bandung. Besok saya rencananya mau melihat politeknik di Cikarang yang berinovasi dalam menciptakan produk tepat guna," imbuhnya.
Tak hanya menyoroti politeknik, Menristekdikti juga mengimbau universitas di Indonesia agar membangun sciencepark atau taman pengetahuan. Sejauh ini, katanya, belum ada satu universitas pun di Indonesia, baik negeri atau swasta, yang memiliki sciencepark. Padahal sciencepark bisa membantu proses pembelajaran pada mahasiswa atau masyarakat dengan metode sederhana.
Adapun perbedaan mendasar dari technopark dan sciencepark. Technopark sifatnya lebih aplkatif, sedangkan sciencepark lebih mengedepankan teori.