Mozilla protes setelah Windows 10 diluncurkan
Techno.id - Baru beberapa hari dirilis, Windows 10 sudah mendapat respon negatif dari Mozilla. Perusahaan pengembang web browser Firefox ini bahkan membuat surat terbuka yang ditujukan untuk CEO Microsoft, Satya Nadella.
Dalam suratnya, Chris Beard selaku CEO Mozilla mengaku tidak menyukai Windows 10. Pasalnya, Windows 10 dikatakan membatasi atau cenderung 'memaksa' para penggunanya untuk menggunakan web browser default Windows 10, Microsoft Edge.
-
Taktik Microsoft agar pengguna Microsoft Edge tidak kabur Di balik rasa percaya dirinya dengan Windows 10, Microsoft ternyata juga tampak khawatir jika pengguna Microsoft Edge beralih ke web browser lain
-
Apakah Microsoft Edge juga universal seperti Windows 10? Microsoft Edge berada di dalam sistem operasi yang bersifat universal. Apakah ini berarti Microsoft Edge juga dapat digunakan di banyak platform?
-
Project Spartan berganti jadi Microsoft Edge pada Windows 10 Microsoft Edge akan menjadi browser utama untuk Windows 10, sedangkan Internet Explorer akan menjadi pilihan untuk alasan kompatibilitas.
Meskipun dapat menjadikan Firefox sebagai default browser, Beard mengklaim jika itu harus dilakukan melalui beberapa proses rumit. Dengan kata lain, pengguna Windows 10 secara tidak langsung harus mengikuti arahan Microsoft.
"Dengan diluncurkannya Windows 10, kami (Mozilla) sangat kecewa melihat Microsoft mengambil langkah mundur yang dramatis," ujar Beard sebagaimana dikutip dari Venture Beat (30/07/2015).
Menariknya, nota proses seperti ini ternyata bukan yang pertama kalinya bagi Microsoft. Di tahun 1998, Departemen Hukum Amerika Serikat bahkan pernah menuduh Microsoft telah melakukan monopoli industri perangkat lunak komputer melalui Internet Explorer.
Menanggapi hal tersebut, Microsoft menjawabnya bahwa Windows 10 dirancang untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para penggunanya. Perusahaan yang didirikan Bill Gates itu juga menegaskan bahwa konsumen dapat memilih web browser default sesuai keinginan.
"Dengan upgrade ini (Windows 10), konsumen memiliki pilihan untuk mengatur peraturan default sesuai keinginan, termasuk untuk web browsing," ujar juru bicara Microsoft.