Panasonic dan Toshiba tutup pabriknya di Indonesia?
Techno.id - Panasonic dan Toshiba sempat diisukan bakal menutup pabriknya di Indonesia. Rumorini merebakpasca produsen automotif ternama Ford meninggalkan Tanah Air. Namun isu itu dibantah langsung oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Kemenperin Haris Munandar. Menurut Haris, keduanya hanya merestrukturisasi usaha, bukan berniat untuk hengkang dari sini.
Keluarnyadua perusahaan teknologi dan elektronika asal Jepang itu dari Indonesia pun dianggap tak beralasan oleh Haris. Sebab, ia memaparkan pertumbuhan industri elektronika dalam negeri masih positif, kendati tampak tak bergairah.
-
Toshiba, Fujitsu, dan Vaio akan gabungkan divisi PC mereka Industri PC sedang menurun, hal ini jadi solusi untuk ketiga perusahaan tersebut.
-
Akibat skandal keuangan, Toshiba akan pecat 7000 karyawan Bahkan perusahaan asal Jepang ini juga telah menjual pabrik televisinya yang ada di Indonesia.
-
Merger antara Fujitsu, Toshiba dan Vaio terancam gagal Dalam bayang-bayang keruntuhan, perundingan merger antara Fujitsu, Toshiba, dan Vaio berjalan alot
"Di dalam dan luar negeri terjadi penurunan permintaan alat-alat elektronika. Namun, secara nilai, pertumbuhannya di Indonesia masih positif," terangnya pada wartawan Antara (05/02/16). Ia juga menambahkan lesunya industri elektronika Indonesia ini terpengaruh oleh macetnya perekonomian global.
Menurut data Kemenperin, industri elektronika dan telematika tumbuh rata-rata 2,5 persen sejak 2012 hingga 2015. Bahkan nilai investasi di sektor itu naik dari 5,9 miliar USD (sekitar Rp80 triliun) tahun 2014 ke 6,6 miliar USD (sekitar Rp90 triliun) di tahun 2015. Haris pun menuangkan optimismenya akan perkembangan industri elektronika Indonesia ke depannya.
"Pasar kita menjanjikan, negara juga aman. Pasti investasi akan datang," simpulnya.
IDC, perusahaan riset pasar, belum lama inimemublikasikan temuannya terkait kondisi industriPC di Indonesia.Secara global,jumlah PC yang terjual di dunia menurun, sama sepertidi Tanah Air. Hal ini, salah satunya, disebabkanoleh belanja pemerintah yang terlampau hematuntuk kebutuhan teknologi.
RECOMMENDED ARTICLE
- IDC: Penjualan PC di Indonesia lesu karena pemerintah tak boros
- 10 Destinasi wisata terpopuler Indonesia bakal dialiri internet ngebut
- Negara ini jaringan 4G LTE-nya paling cepat di dunia
- Kartini muda Indonesia doyan belanja online pakai kupon diskon
- Bikin iri, rusun di kota ini punya internet gratis berkecepatan 1Gbps