Penjualan HTC di sepanjang 2015 turun hingga 35 persen
Techno.id - HTC akhirnya merilis laporan keuangan tahunannya di sepanjang 2015. Seperti dugaan sebelumnya, penjualan vendor asal Taiwan itu benar-benar merosot tajam. Ironisnya, angka penurunan HTC bahkan mencapai 35 persen.
-
Para investor nyatakan HTC sudah tak berharga Nilai tukar saham terus anjlok hingga di bawah kas perusahaan, para investor pun anggap HTC tak lagi berharga
-
Apakah tahun 2016 akan menjadi momen kebangkitan HTC? Perusahaan yang bermarkas di Taiwan itu punya dua senjata andalan, yakni HTC Vive dan HTC 10.
-
Semester pertama 2015, Huawei sukses kantongi untung Rp379 triliun Penjualan produk smartphone Huawei berperan besar dalam tren positif ini.
Sebagaimana dikutip dari GSMArena (08/01), laporan resmi tersebut mengungkapkan bahwa pendapatan HTC di tahun 2015 adalah sebesar 121,68 miliar NTD (New Taiwan Dollar) atau setara dengan Rp 50,6 triliun.
Sementara di tahun 2014, pendapatan HTC adalah sebesar 187,91 miliar NTD (sekitar Rp 78,2 triliun). Jika dikalkulasikan ke dalam persentase, pendapatan HTC di antara tahun 2014 dan 2015 memang memiliki selisih sekitar 35 persen.
Menurut laporan HTC, pendapatan tertinggi di sepanjang 2015 terjadi di bulan Maret dengan nominal 20,023. Namun setelah itu, angka tersebut berangsur menurun hingga mencapai di titik terendah bulan Agustus dengan nominal 6,890.
Fakta menariknya, pendapatan HTC sempat kembali melonjak di bulan November dengan nominal 10,285. Menurut pantauan tim Techno.id, bulan ke-11 adalah waktu di mana HTC meluncurkan One A9. Namun sayang, nominal itu kembali menurun di bulan ke-12.
Kini, perusahaan yang sudah beroperasi selama 19 tahun itu mencoba mengais keuntungan baru di segmen Virtual Reality. Menurut rencana, segmen itu mengusung nama HTC Vive dan akan diperkenalkan di bulan Februari mendatang.