Saat smart city di Surabaya siap, kebiasaan demo warga bisa dikurangi
Techno.id - Setelah Jakarta dan Bandung, Surabaya adalah kota besar lain di Indonesia yang sangat berpotensi menjadi smart city. Penerapan strategi Surabaya sebagai kota pintar dicanangkan bakal mengubah kebiasaan arek-arek Suroboyo dalam beberapa hal, misalnya dalam menyampaikan aspirasinya.
Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, membocorkan sedikit konsep smart city yang akan ia terapkan. Pendamping Calon Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, itu mengatakan konsep smart city dapat mempermudah komunikasi antara Pemkot dan masyarakat. Bahkan dalam terapannya nanti, pihak RT dan RW se-Surabaya bisa langsung mengirimkan keluhannya pada wali kota.
-
Diskominfo ingin kembangkan Kota Malang jadi Smart City Diskominfo ingin memajukan Kota Malang menjadi Smart City bersama para netizen.
-
Telkom hibahkan 13 BLC pada Pemkot Surabaya, apa alasannya? Sebagai kota yang sangat berpotensi untuk menjadi smart city, Pemkot Surabaya telah menyediakan sejumlah aplikasi berbasis ICT pada warganya.
-
Menkominfo: Smart city tidak bisa dengan duplikasi Duplikasi akan mereduksi kekhasan suatu kota dan mengerdilkan potensi kota.
"Mereka (warga) yang masuk balai RT/RW yang terkoneksi internet bisa berkomunikasi langsung dengan wali kota. Untuk menyampaikan keluhan pun tidak perlu dengan cara demonstrasi, cukup melalui jaringan internet yang disediakan," terang Whisnu, seperti dikutip dari Antara (26/10/15).
Tak hanya itu, Whisnu juga mengungkap perbedaan antara Kota Surabaya dan Bandung dalam penerapan smart city. Menurutnya, Kota Bandung menjadi kota pintar dengan sudah berbekal aplikasi lengkap. Sementara smart city Surabaya mengedepankan terapan efektivitas.
"Sedang untuk Surabaya, implementasi smart city melalui budaya dan perilaku yang efektif. Bagaimana proses pendaftaran siswa hanya dilakukan dari rumah, orang tua tidak perlu antre dan sebagainya karena sudah online," imbuh alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.