Samai Spanyol dan Italia, transaksi m-commerce ASEAN capai 27 persen
Techno.id - Smartphone terbukti berhasil memacu daya beli masyarakat Asia Tenggara. Laporan State of Mobile Commerce Triwulan Kedua 2015 dari Criteo yang baru-baru ini diterbitkan pun membuktikannya.
Dalam rilis pers yang diterima tim Techno.id (23/07/15), dikatakan bahwa transaksi dari perangkat seluler kini memegang porsi sebesar 27 persen dari total aktivitas e-commerce ASEAN. Pertumbuhan m-commerce di kawasan yang diklaim memiliki pertumbuhan tercepat di skala global ini pun sudah sejajar dengan Spanyol dan Italia. Sementara kalau dibandingkan dengan Negeri Paman Sam, persentase yang dimiliki ASEAN hanya tiga persen lebih rendah.
-
Transaksi mobile di Asia Tenggara kian populer Criteo, perusahaan teknologi performance marketing menilai bahwa m-commerce dan e-commerce di Asia Tenggara sedang yang terbesar di dunia
-
Krisis tak pengaruhi pertumbuhan iklan lewat ponsel pintar Dalam kurun waktu satu tahun terakhir pertumbuhan ponsel Cina lebih merata turut meningkatkan data belanja iklan. Simak selengkapnya di sini...
-
Indonesia adalah pasar smartphone terbesar di Asia Tenggara Berdasarkan pantauan IDC, Indonesia menguasai sekitar 29 persen dari total pasar ponsel pintar ASEAN.
"Pemakaian ponsel oleh konsumen terus menjadi tren terbesar, baik pada e-commerce maupun periklanan saat ini, dan laju pertumbuhannya sangat menakjubkan," terang Jonathan Wolf, Chief Product Officer Criteo.
Criteo juga melaporkan kalau transaksi melalui ponsel sudah berkontribusi sebanyak 34 persen dari total transaksi e-commerce dunia. Perusahaan teknologi performance marketing itu pun memprediksi m-commerce bakal terus meningkat hingga 40 persen pada akhir tahun ini.
RECOMMENDED ARTICLE
- Berkat smartphone, budaya belanja online bakal merakyat
- Akankah masyarakat masih percaya dengan belanja online?
- BI: Tren e-commerce jadi media efektif sebarkan program uang nontunai
- India alami pertumbuhan ekosistem startup tercepat di dunia
- Kemendag dan idEA akhirnya temukan titik terang terkait RPP e-commerce