Sekarang TNI AL punya teknologi Submarine Control Simulator
Techno.id - TNI Angkatan Laut (AL) baru saja memperkenalkan simulator khusus untuk latihan manuver dan pengendalian kapal selam. Simulator yang dikenal dengan nama Submarine Control Simulator (SCS) ini telah diresmikan oleh KSAL Laksamana TNI Ade Supandi di komplek Kolatarmatim, Koarmatim, Ujung Surabaya pada Senin (13/7/15).
SCS merupakan sarana latihan prajurit kapal selam TNI AL dengan model simulasi kabin bergerak buatan Rheinmetal Defence Jerman. Kabin SCS dapat bergerak dengan kecepatan 10 knot dan mencapai kemiringan hingga 45 derajat, dengan tinggi total 4 meter, serta berat 85 ton. Selain itu, SCS dapat penyesuaian personel dengan dinamika gerakan kapal selam, pelatihan prosedur-prosedur, pelatihan keadaan darurat dan integrasi awak kapal selam.
-
TNI AL terjunkan pasukan khusus amfibi untuk evakuasi KRI Nanggala-402 TNI AL juga menyiapkan prajurit terbaik untuk proses evakuasi awak KRI Nanggala-402 yang gugur.
-
7 Fakta terbaru pencarian KRI Nanggala-402 yang temukan titik terang Hari ini, kapal Mega Bakti dari Malaysia tiba di lokasi pencarian KRI Nanggala-402.
-
Menghadapi hiu adalah salah satu dari pelatihan anggota SAR Untuk proses latihannya sendiri dimulai dengan latihan fisik dasar dan juga mental.
TNI AL juga turut membangun Submarine Command and Team Trainer (SCTT). SCS dan SCTT merupakan bagian dari Submarine Training Center, yaitu fasilitas untuk mengasah kemampuan para awak kapal selam. Selain SCS dan SCTT, tiga fasilitas Submarine Center lainnya adalah Machinery and Propulsion Control Simulator (MPCS), Fire and Damage Control Simulator (FDCS), dan Submarine Escape Team Trainer (SETT).
"Dari kelima fasilitas Submarine Center tersebut, untuk sementara TNI AL baru menyelesaikan SCS. Fasilitas lainnyaakan dibangun secara bertahap, menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia," kata KSAL, seperti yang disadur dari AntaraNews (14/7/15).
Tak hanya Indonesia yang memiliki SCS, ada pula beberapa negara lain yang juga mengandalkan SCS sebagai latihan di antaranya Yunani, Jerman, Turki, Korea Selatan, Italia, dan Singapura.