Survei: Situs jual-beli yang terlalu lelet bikin pembeli kabur
Techno.id - Meski saat ini transaksi seluler makin diminati, namun bukan berarti semua orang akan menyukai dan terus menggunakannya. Buktinya, saat Jumio menyurvei 2.019 warga Amerika Serikat berusia 18 tahun ke atas, 56 persennya mengaku pernah membatalkan transaksi seluler. Apa saja sebabnya?
Ternyata, salah satu faktor utama dari pembatalan itu ialah leletnya aplikasi atau situs marketplace tersebut saat diakses. Faktor ini memegang persentase sebesar 36 persen dan duduk di posisi kedua dalam klasemen alasan pupusnya transaksi jual-beli melalui perangkat seluler.
-
Menelusuri tiga tantangan utama pengembangan e-commerce di Indonesia Setidaknya, poin tersorot berikut perlu diketahui agar penghambat berkembangnya e-commerce nasional bisa diselesaikan.
-
Digital disruption melanda cara belanja orang Banyak ritel raksasa gulung tikar.
-
Rakuten tinggalkan Indonesia karena tak jeli dengan tren pembeli? "Mereka itu searching dulu dan lihat harga, yang benar-benar membeli cuma 17,3 persen."
Sementara itu, sulitnya aplikasi atau situs e-commerce untuk dinavigasi oleh calon pembeli juga menjadi penyebab utama nomor tiga dalam kasus yang sama.
Menurut survei yang dipublikasikan di 2015 Jumio Mobile Consumer Insights Study itu, penyebab utama dari kasus ini ialah adanya ketidakpastian pembelian. Grafis dari survei yang datanya dikumpulkan pada 18 sampai 22 Juni 2015 itu dapat dilihat di bawah ini:
Grafis penyebab batalnya transaksi mobile 2015 marketingcharts.com
Apakah Anda juga setuju dengan survei tersebut?
RECOMMENDED ARTICLE
- Pengguna drone paling banyak di Amerika Serikat
- Cortana adalah fitur yang paling disukai pengguna Windows 10
- Aktivitas mobile banking di Indonesia masih tergolong rendah
- Alibaba dan 175 juta situs sedunia masih gunakan Windows Server 2003
- Survei mengatakan sebagian besar pengguna menyukai Windows 10