Tak hanya anak muda, lansia juga menggunakan media sosial
Techno.id - Bila selama ini Anda menganggap bahwa media sosial itu hanya untuk anak muda, maka hal itu tidak benar sama sekali. Sebagaimana data baru yang dimiliki Pew Research dari kawasan Amerika, media sosial tidak hanya untuk orang berusia 18 sampai 29 tahun saja, karena ternyata sebanyak 35 persen orang Amerika yang berusia 65 tahun ke atas (lansia) juga menggunakan media sosial.
-
5 Cara jitu menjauh dari media sosial, cocok bagi yang kecanduan! Efek buruk media sosial bisa berbahaya.
-
User berusia 18-29 tahun paling susah jauh dari smartphone Buktinya, 22 persen di antara mereka pun kedapatan mengecek ponsel setiap beberapa menit sekali.
-
Lambat laun televisi mulai 'ditinggalkan' para remaja di Indonesia Menurut survei yang dilakukan Crowd DNA, para remaja di Indonesia lebih sering mengakses informasi melalui smartphone ketimbang televisi.
Memang bila dibandingkan dengan jumlah 90 persen anak muda yang menggunakan media sosial, jumlah 35 persen tidak ada apa-apanya. Tetapi, coba bandingkan jumlah itu dengan 10 tahun silam yang hanya sebesar 2 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kaum lansia juga mulai tertarik dengan media sosial.
Sepertinya peningkatan pengguna lansia ini berkaitan dengan pemakaian smartphone yang juga meningkat. Para lansia dituntut membawa alat komunikasi agar dapat berhubungan dengan sanak saudara dan teman dekatnya. Jadi tak heran, bila belakangan ini jumlah pemakai ponsel khususnya lansia meningkat tajam.
Sebenarnya, selain lansia ada pula kelompok lain yang juga mengalami peningkatan dalam hal penggunaan media sosial. Dari tahun 2005 hingga 2015, Pew Research juga melihat peningkatan penggunaan media sosial pada lulusan non perguruan tinggi. Kelompok ini mengalami peningkatan yang signifikan dari 4 persen di tahun 2005 menjadi 54 persen di tahun 2015.
Selain itu, Pew Research juga menyurvei kalangan lain yang ternyata juga gemar menggunakan media sosial. Dalam survei tersebut terlihat orang dengan pendidikan S1 memiliki persentase 76 persen dan pendidikan diploma hanya 54 persen. Dari situ dapat diketahui bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin sering pula mereka dalam mengakses media sosial, seperti yang dilaporkan oleh DigitalTrends (14/10/15).