Terbukti makin dibenci, kini cuma ada 18 persen situs yang pakai Flash
Techno.id - Sejak mulai dikembangkan di era 90-an, Adobe Flash diproyeksikan sebagai platform untuk membuat beragam multimedia, seperti animasi hingga browser dan mobile game. Tugas itu memang sempat sukses diemban oleh Flash, tetapi belakangan Flash malah menjadi elemen yang merugikan user.
Tahun 2015 silam, tercatat ada 300-an bug yang ditemukan di Adobe Flash. Flash, yang dulunya menjadi elemen standar industri digital, sekarang dijauhi demi alasan keamanan dan kenyamanan user.
-
Sepanjang 2015 tercatat ada 300-an bug di Adobe Flash Total ada 316 kerentanan yang ditemukan di Adobe Flash.
-
Prediksi Steve Jobs akan teknologi Flash terbukti! Tahun 2010, hubungan Apple dan Adobe sempat memburuk karena Steve Jobs menolak menggunakan Flash Player di produk-produk ciptaannya
-
Sejumlah browser perintahkan blokir Adobe Flash Pasca masalah lubang keamanan yang terjadi pada Adobe Flash, beberapa browser memerintahkan penggunanya untuk meng-uninstall layanan tersebut
Faktanya, di awal tahun 2016, hanya ada 18 persen dari 10.000 website top versi Alexa yang masih menggunakan Flash. Persentase itu terpantau terus menurun sejak 2011. Bahkan kalau dibandingkan empat tahun lalu, populasi situs pengguna Flash sudah berkurang hingga 50 persen!
Semakin ke sini, banyak perusahaan teknologi yang memutuskan untuk mengurangi penggunaan Flash. Setelah Facebook, sebentar lagi Google pun akan menyusul. Beberapa waktu lalu, Google menyatakan bakal meninggalkan teknologi besutan Adobe itu dan beralih sepenuhnya ke HTML5.
Adobe sendiri di penghujung tahun laluresmi meninggalkan Flash Player. Mereka pun kini mendukung para pencipta konten online untuk mulai beralih ke standar web baru yang lebih modern, seperti HTML5.