5 Alasan SSD tidak bisa digunakan dalam jangka panjang, data bisa hilang tak terduga
Techno.id - Dalam beberapa tahun terakhir, solid-state drives (SSD) telah menjadi pilihan utama bagi banyak pengguna komputer karena kecepatan, ketahanan, dan efisiensi energi yang superior dibanding penggunaan hard disk drives (HDD) konvensional.
Namun, meskipun banyak keunggulan, ada beberapa alasan mengapa SSD mungkin tidak bisa digunakan dalam jangka panjang. Techno.id memaparkan beberapa alasan yang dapat di bahas, berikut kelima alasan tersebut, Kamis (5/10).
-
5 Keunggulan menggunakan hard disk dibanding SSD, lebih ekonomis Hard disk tetap menjadi solusi yang baik untuk kebutuhan penyimpanan data jangka panjang
-
5 Hal yang harus dipertimbangkan ketika akan membeli SSD Berencana untuk membeli perangkat Solid State Drive (SSD)? Perhatikan hal-hal berikut terlebih dahulu!
-
SanDisk siap 'sajikan' SSD 6TB dan 8TB tahun 2016 mendatang SSD 2TB dan 4TB saat ini tak begitu laris di pasaran. Menariknya, SanDisk bahkan tengah menyiapkan stok SSD baru untuk tahun depan
1. Terbatasnya siklus hidup sel NAND
foto: freepik/fabrikasimf
SSD menggunakan sel NAND flash untuk menyimpan data. Salah satu kendala utama SSD adalah terbatasnya jumlah siklus tulis atau hapus yang dapat dilakukan sel NAND. Setiap kali data ditulis atau dihapus, sel tersebut mengalami degradasi yang akhirnya dapat menyebabkan kegagalan sel NAND. Meskipun produsen SSD telah melakukan banyak peningkatan dalam hal ini, tetap saja, SSD memiliki siklus hidup yang lebih terbatas dibanding HDD.
2. Kehilangan data tak terduga
foto: freepik/storyset
Ketika sebuah SSD mencapai akhir siklus hidupnya, ada kemungkinan besar bahwa beberapa data mungkin hilang secara tak terduga. Ini berbeda dengan HDD yang cenderung mengalami kerusakan fisik yang memberikan petunjuk jelas sebelum kehilangan data.
3. Dekomposisi data dalam mode tidak aktif
foto: freepik/rawpixel.com
SSD cenderung lebih rentan terhadap dekomposisi data dalam mode tidak aktif dibanding HDD. Kondisi ini terutama terjadi pada SSD yang tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama. Data yang disimpan dalam SSD mungkin mengalami degradasi seiring berjalannya waktu jika tidak diaktifkan secara berkala.
4. Penghapusan data yang tidak sempurna
foto: freepik/macrovector
Proses penghapusan data pada SSD melibatkan tindakan yang kompleks, yang dapat meninggalkan jejak data lama yang sulit dihapus sepenuhnya. Meskipun ini mungkin tidak menjadi masalah sehari-hari, dalam jangka panjang, jejak data ini dapat menyebabkan potensi masalah keamanan dan privasi.
5. Kemajuan teknologi yang cepat
foto: freepik/rawpixel.com
Teknologi SSD terus berkembang dengan cepat. Artinya SSD yang kamu beli hari ini mungkin sudah usang dalam beberapa tahun ke depan. Kemajuan teknologi seperti kapasitas yang lebih besar, kecepatan yang lebih tinggi, dan harga yang lebih rendah dapat membuat kamu ingin mengganti SSD lebih sering daripada jika menggunakan HDD.
Meskipun SSD menawarkan banyak keunggulan, seperti kecepatan dan ketahanan terhadap guncangan fisik, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhitungkan jika kamu merencanakan penggunaan jangka panjang. Mengambil langkah-langkah yang tepat untuk membackup data secara teratur dan memantau kesehatan SSD dapat membantu mengatasi beberapa masalah yang mungkin timbul dalam penggunaan jangka panjang.
(magang/rama prameswara)
RECOMMENDED ARTICLE
- Western Digital rilis SSD anyar yang dirancang khusus untuk komunitas kreatif
- 5 Keunggulan menggunakan hard disk dibanding SSD, lebih ekonomis
- Xiaomi Mobile SSD 1 TB rilis 14 Desember, ini spesifikasi lengkap dan harganya
- Jangan sampai keliru, ini 7 trik tersembunyi untuk beli SSD laptop maupun PC
- Cara memperbaiki kesalahan ‘hard drive tidak terdeteksi’ pada PC Windows