5 Konten yang tidak boleh kamu bagikan di media sosial agar kamu tidak menjadi korban kejahatan siber
5 Konten yang tidak boleh diposting ke media sosial
4. Konten yang dapat membahayakan keselamatan
foto: freepik/spacn
-
Cara berbagi foto di media sosial dengan aman, privasi terlindungi Dengan meningkatnya insiden pelanggaran data dan ancaman siber, menjaga privasi saat berbagi foto menjadi sangat penting.
-
9 Tips melindungi diri dari penipuan di media sosial, hindari membagikan informasi pribadi Penipu sering memikat korban dengan mengirim pesan yang tidak diminta
-
5 Cara ampuh agar akun media sosial tidak mudah di-hack orang Keteledoran juga bisa meningkatan risiko di-hack.
Kamu harus menghindari berbagi informasi tentang apa yang kamu lakukan di media. Kamu mungkin mengira bahwa karena banyak kontak media sosial kamu sudah mengetahui tempat tinggal kamu, tidak ada salahnya memberi tahu mereka restoran tempat kamu makan malam atau taman yang kamu kunjungi di akhir pekan.
Selain memudahkan pengiklan online untuk mengakses data pribadi kamu, saat membagikan lokasi secara online, kamu membuka diri untuk dilacak oleh penguntit yang dapat mempelajari pergerakan dan minat kamu, sehingga memudahkan mereka melacak kebiasaan sehari-hari kamu.
Berbagi informasi tentang barang berharga kamu di media sosial juga merupakan ide yang buruk. Kamu mungkin ingin memberi tahu semua orang seberapa puas kamu dengan mobil hybrid andal yang baru saja kamu beli, tetapi itu biasanya bukan ide yang baik.
Meskipun ini bisa menjadi topik pembicaraan yang menarik, membagikan informasi ini dapat membuat kamu menjadi sasaran pencurian mobil. Hal yang sama berlaku untuk apa pun yang kamu hargai, termasuk perhiasan, elektronik, dan karya seni, karena memungkinkan pencuri mengetahui apa yang mungkin mereka temui jika mereka membobol rumah kamu.
5. Berita palsu
foto: freepik/gllv
Saat ini hampir tidak mungkin untuk menghindari berita palsu dan penipuan di media sosial. Lebih buruk lagi, para scammer telah menyempurnakan bentuk kejahatan mereka sedemikian rupa sehingga seringkali sulit untuk membedakan antara fakta dan fiksi di media sosial. Sebagian dari masalahnya adalah bahwa algoritma media sosial sering mengambil kepalsuan dan penipuan ini, dan menyebarkannya ke mana-mana.
Namun, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi penyebaran postingan berbahaya, termasuk menggunakan organisasi pemeriksa fakta untuk memverifikasi klaim, bersikap skeptis terhadap berita utama yang sensasional dan terlalu dramatis, serta menunggu hingga kamu dapat mengonfirmasi bahwa informasi tersebut benar sebelum membagikannya di media sosial.
RECOMMENDED ARTICLE
- Karya 6 seniman AI ini bisa jadi inspirasi buat kamu yang ingin belajar membuat karya seni berbasis AI
- Meta AI sekarang ada di Instagram dan Facebook, inilah fungsinya
- Games jadi aplikasi yang paling banyak digunakan pelanggan Indosat sepanjang Ramadhan dan Idulfitri
- TikTok meluncurkan aplikasi Notes untuk menandingi Instagram dalam berbagi foto
- Cara mempercepat atau memperlambat video di iPhone agar konten lebih menarik diposting di media sosial