6 Alasan mengapa kamu jangan pernah menggunakan kata sandi yang sama di semua situs online
Techno.id - Kata sandi digunakan untuk memastikan hanya kita yang bisa mengakses informasi pribadi baik untuk urusan mobile banking atau aktivitas di media sosial. Namun, banyak orang sering menganggap remeh kata sandi. Misalnya saja menggunakan kata sandi yang sama di mana-mana. Alasannya agar mudah diingat.
Meskipun saat ini banyak aplikasi dan layanan lebih baik dalam urusan keamanan, namun kemampuan para peretas juga telah berkembang pesat. Menggunakan kata sandi yang sama di mana-mana membuat kamu berisiko menjadi target utama serangan siber. Berikut beberapa alasan mengapa kamu jangan pernah menggunakan kata sandi yang sama untuk berselancar di situs online.
-
7 Tindakan yang perlu dilakukan secepatnya jika merasa akun kamu telah diretas Ada berbagai jenis peretasan, tetapi biasanya seseorang menyusup ke akun dengan membobol kata sandi
-
5 Alasan kamu harus menghindari penggunaan pengelola kata sandi bawaan browser Sebagian besar browser tidak memiliki mekanisme keamanan seperti autentikasi multi-faktor
-
Ini alasan mengapa kamu sebaiknya jangan log-in online menggunakan akun Google atau Facebook Sebaiknya mengamankan setiap akun kamu secara independen
1. Serangan pengisian kredensial
foto: freepik/rawpixel
Banyak orang menggunakan kata sandi yang mudah ditebak seperti guest dan password misalnya. Kata sandi tersebut tidak intuitif dan bagi peretas hampir tidak membutuhkan waktu lama untuk dipecahkan.
Jika kamu menggunakan kata sandi yang lemah seperti itu pada semua akun, maka kamu adalah target yang sempurna untuk serangan pengisian kredensial. Ini merupakan jenis serangan siber yang menjejalkan banyak sekali koleksi kata sandi atau nama pengguna yang dicuri ke dalam ribuan situs web. Jika kata sandi daur ulang kamu masuk ke dalam pembobolan data, sejumlah besar akun kamu bisa mendapat masalah.
2. Bisa membahayakan perusahaan tempat kamu bekerja
foto: freepik/rawpixel
Pada tahun 2012, Dropbox mengalami pembobolan yang mempengaruhi 69 juta pengguna online. Menurut The Guardian, pelanggaran terjadi karena seorang karyawan Dropbox menggunakan kembali kata sandi yang sama di Dropbox seperti yang dia lakukan sebelumnya di LinkedIn. Ketika akun LinkedIn-nya diretas, peretas juga mendapatkan akses ke jaringan perusahaan Dropbox.
Ini berarti jika kamu mendaur ulang kata sandi untuk akun perusahaan, itu sama saja kamu menempatkan diri dan perusahaan dalam risiko yang sangat besar. Itulah mengapa banyak perusahaan yang paham teknologi sekarang menggunakan pengelola kata sandi yang memungkinkan pengguna menyimpan dan membuat kata sandi yang aman.
3. Lebih mudah ditebak menggunakan AI
foto: freepik/master1305
Kata sandi yang sudah digunakan berulang kali atau bahkan kata sandi yang mirip adalah lemah, tidak unik, dan mudah ditebak. Peretas dapat dengan mudah memecahkan kata sandi seperti itu menggunakan alat AI. Bahkan versi gratis ChatGPT dapat digunakan untuk menebak kata sandi.
Untuk menebak kata sandi pengguna, peretas dapat menerobos pembatasan ChatGPT dan mencoba membuat perintah yang lebih personal untuk menebak kata sandi seseorang.
Misalnya, jika kamu menggunakan kata sandi seperti qwerty, alat peretas kata sandi membutuhkan waktu kurang dari satu detik untuk memecahkannya. Menambahkan angka dan mengubahnya menjadi qwerty12345 tidak membuatnya lebih sulit untuk dipecahkan.
RECOMMENDED ARTICLE
- Ini alasan Passkey lebih aman dan tangguh ketimbang Password
- WhatsApp akan segera mengganti kata sandi dengan passkey, diklaim jauh lebih aman dari aksi phishing
- Cara mengatur ulang ponsel Samsung yang terkunci
- Cara menghapus kode OTP secara otomatis di ponsel Android dan iPhone
- Cara mudah melihat sandi IG, nggak perlu repot verifikasi data