6 Profesi manusia yang tergantikan oleh robot
Techno.id - Pada dasarnya, komputer dirancang untuk membuat pekerjaan Anda jadi lebih efisien. Misalnya, membantu menghitung angka matematika kompleks dalam sekejap, hingga menyalakan atau mematikan lampu secara otomatis.
Namun di balik segala otomatisasi yang ditawarkan, sadarkah Anda bahwa komputer secara tidak langsung juga telah mengambil alih profesi Anda? Ya, setidaknya, ini enam jenis profesi tersebut sebagaimana dirangkum dari Ubergizmo (28/12).
-
5 Pekerjaan manusia yang terancam digantikan teknologi AI, profesi kamu termasuk? Meskipun AI memberikan banyak manfaat, tetapi juga menghadirkan tantangan baru, terutama dalam hal ketenagakerjaan
-
5 Pekerjaan manusia yang sudah diambil robot Semakin canggihnya teknologi maka semakin besar juga ancaman manusia untuk kehilangan pekerjaannya.
-
Tahun 2020, 5 juta pekerjaan musnah karena kemajuan teknologi Jika ingin tetap bertahan, setidaknya Anda harus mengupdate skill untuk menerima perubahan ini.
Resepsionis hotel
Di negara Jepang, profesi resepsionis di sejumlah hotel sudah mulai menggunakan tenaga robot. Fakta menariknya, salah satu hotel di sana bahkan ada yang menggunakan robot berbentuk dinosaurus.
Robot mungkin masih memiliki keterbatasan dalam hal berinteraksi. Namun kenyataannya, mereka sudah mampu menggantikan deskripsi pekerjaan inti seorang resepsionis seperti memberi salam hangat hingga membantu proses check-in para tamu.
Agen penjualan
Sales representative alias agen penjualan adalah profesi kedua manusia yang sudah mulai tergantikan oleh robot. Tak hanya di Jepang, profesi ini bahkan sudah mulai diaplikasikan di berbagai negara dari seluruh dunia.
Salah satu perusahaan yang sudah mulai menggunakan robot dalam pekerjaan ini adalah Nestle. Teknologi robot yang digunakan perusahaan pengolah makanan asal Swiss itu bahkan boleh dibilang sudah cukup canggih.
Ya, robot agen penjualan Nestle diklaim dapat membaca emosi sang konsumen. Konon, ia dilengkapi dengan sebuah sensor canggih yang dapat mendeteksi raut wajah hingga nada suara. Alhasil, robot Nestle pun dapat membaca kebutuhan konsumen dengan akurat.
Seniman tato
Katakanlah Anda baru saja menemukan sebuah gambar menarik dari internet dan ingin mengabadikannya di bagian kulit tubuh Anda. Jika menggunakan jasa dari seorang seniman tato, maka bisa dipastikan jika hasilnya tidak akan 100 persen sama dengan gambar aslinya.
Sadar akan kelemahan profesi ini, sekelompok mahasiswa di Perancis berhasil membuat mesin tato dari 3D printing. Karena cara kerjanya adalah dengan memindai langsung, maka hasilnya tentu akan 100 persen sama dengan yang asli.
Kendati demikian, para mahasiswa mengakui bahwa teknologi ini masih dalam tahap dasar. Artinya, mesin tato ini masih belum mampu membuat bentuk dan pola yang sangat kompleks. Namun tetap saja, ia mampu bekerja lebih cepat daripada manusia.
Sopir
Seperti diketahui, industri otomotif di sepanjang 2015 telah diwarnai dengan teknologi self-driving. Teknologi ini bahkan telah ditekuni oleh perusahaan berskala raksasa seperti Google, Volvo, Tesla, hingga Apple.
Teknologi self-driving sendiri sudah mulai ramai diuji coba sejak tahun ini. Meskipun belum sempurna dan boleh dikatakan masih jauh dari kata komersialisasi, tak dapat dipungkiri, self-driving di masa depan bakal mengambil alih profesi seorang sopir.
Seni peran
Sudahkah Anda menonton film terbaru Jepang berjudul "Sayonara"? Ya, film yang dirilis bulan Oktober 2015 itu sebenarnya diperankan oleh seorang robot Android berjenis kelamin wanita.
Android dalam konteks robot adalah organisme sintetis yang didesain sedemikian rupa agar dapat terlihat dan bertingkah seperti manusia. Fakta uniknya, robot Sayonara bahkan juga menerima tagihan kredit layaknya seorang artis.
Penulis
Pernahkah Anda menyadari jika beberapa artikel yang Anda baca di internet memiliki struktur penulisan yang sama? Jika pernah, mungkin salah satu penyebabnya adalah karena bantuan perangkat lunak (software) bernama Wordsmith.
Sisi positifnya, Wordsmith memang dapat membuat banyak konten baru dengan sangat cepat jika dibandingkan dengan manusia. Namun dari sisi negatifnya, Wordsmith masih cenderung bersifat monoton dan tak lebih kreatif daripada otak manusia.