7 Dampak ChatGPT bagi dunia pendidikan, penggunaan perlu lebih diperhatikan
Techno.id - Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan bagi setiap orang, khususnya generasi muda. Melalui pendidikan yang tepat, bukan tidak mungkin kualitas peserta didik dapat meningkat. Bahkan, belum lama ini Pemerintah Indonesia secara terbuka membuat kurikulum baru yang dinamakan Kurikulum Merdeka.
Dalam kurikulum tersebut, terdapat tuntutan yang berbunyi bahwa proses pembelajaran harus menggunakan teknologi. Jika dikaitkan dengan fenomena saat ini yang sedang marak bicara soal ChatGPT, tentu AI tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperlancar proses pendidikan.
-
8 Dampak positif Kurikulum Merdeka terhadap proses belajar siswa Kurikulum ini mengusung prinsip merdeka belajar, yang memberi siswa kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka.
-
7 Arti penting keterampilan digital dalam dunia pendidikan, bantu siapkan generasi melek teknologi Pendidikan yang efektif di era digital memerlukan pendekatan yang mencakup pembelajaran teknologi yang menyeluruh.
-
5 Contoh teks anekdot Kurikulum Merdeka, singkat dan jadi kritik tajam Menelusuri anekdot yang mengkritik Kurikulum Merdeka dengan cara yang lucu dan menggelitik.
ChatGPT bisa digunakan untuk menunjang proses pembelajaran dan menjadi alternatif unggulan. Namun perlu diketahui, penggunaan ChatGPT dalam dunia pendidikan tentu memiliki dampak positif dan negatif. Bahkan beberapa negara sudah banyak yang memblokade penggunaan AI tersebut.
Berkenaan dengan pembahasan tersebut, berikut techno.id telah merangkum dari berbagai sumber pada Sabtu (11/2), 7 dampak positif dan negatif ChatGPT di dunia pendidikan.
Dampak positif dan negatif ChatGPT di dunia pendidikan
1. ChatGPT dapat mempermudah guru.
foto: openai.com
ChatGPT dapat dimanfaatkan untuk mempermudah guru dalam melangsungkan proses pembelajaran. Dilansir dari nytimes.com, sekolah menengah atas di Oregon Amerika sudah menggunakan ChatGPT untuk menunjang proses pembelajaran. Guru meminta peserta didik untuk memanfaatkan ChatGPT agar mereka dapat menulis essay dengan baik.
Dengan memanfaatkan fitur tersebut, peserta didik diharapkan mampu mengkomparasi hasil garapan dari ChatGPT dan apa yang mereka kerjakan. Keunggulan tersebut tentu menjadi salah satu angin segar yang menjadikan ChatGPT dapat dimanfaatkan dengan baik.
2. ChatGPT menambah pengetahuan peserta didik.
foto: unsplash.com
Dengan memanfaatkan ChatGPT, bukan tidak mungkin peserta didik dapat mempelajari materi baru yang mungkin sebelumnya belum pernah mereka dapat di dalam kelas. Dilansir dari nytimes.com, ChatGPT menjadi salah satu alat yang dapat dimanfaatkan untuk membuat essay tentang suatu pembahasan yang belum diketahui oleh peserta didik.
Dalam hal ini, peserta didik dapat mempelajari dan memahami hal baru hanya dengan memerintahkan ChatGPT untuk menuliskan tentang sesuatu yang belum mereka ketahui. Setelah ChatGPT berhasil menjelaskan apa yang diinginkan, peserta didik dapat mempelajari bahasan yang ada.
3. Mempermudah guru dalam menyiapkan materi.
foto: unsplash.com
Sebagaimana yang telah diketahui, tidak hanya peserta didik, namun guru juga perlu mempersiapkan diri sebelum masuk ke dalam kelas. Dalam sebuah unggahan artikelnya, blogs.iadb.org menuliskan bahwa ChatGPT dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan materi yang ada. Sebagai contoh saat guru ingin mengajarkan suatu topik, ChatGPT dapat digunakan untuk mencari penjelasan tentang materi yang akan dibahas berikut cara pengajaran yang tepat untuk peserta didik pada jenjang tertentu.
Dengan kemudahan tersebut, bukan tidak mungkin guru dapat menjelaskan materi yang ada dengan lugas dan tentunya tepat sasaran. Bukan tanpa alasan, proses pengajaran yang dilakukan pada kondisi saat ini tentu sudah berbeda dengan kondisi dahulu. Dengan penjelasan yang menarik, peserta didik dapat memahami materi yang ada dengan lebih baik.
4. Dapat menyelesaikan pekerjaan rumah peserta didik.
foto: unsplash.com
Jika melirik kegunaan lain dari ChatGPT, AI satu ini dapat dimanfaatkan untuk mempermudah pekerjaan rumah peserta didik. Dilansir dari indiatoday.in dalam sebuah unggahan artikelnya, website tersebut menjelaskan bahwa ChatGPT dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah peserta didik dengan lebih cepat.
Dengan demikian, pihak sekolah bisa lebih fokus pada bagian lain yang lebih kompleks. Sederhananya, PR yang diberikan kepada peserta didik dikerjakan melalui ChatGPT. Sebagai gantinya, guru bisa lebih fokus dalam menyampaikan materi yang diajarkan kepada peserta didik. Dengan demikian, saat di kelas peserta didik bisa fokus dengan pelajaran, sedangkan saat di rumah mereka bisa menyelesaikan PR dengan bantuan ChatGPT.
5. Tingginya kemungkinan plagiarisme.
foto: unsplash.com
Meski setiap pengguna bisa meminta rujukan atau daftar pustaka sebagai referensi acuan, namun tetap saja ChatGPT merupakan sebuah alat. Dilansir dari indiatoday.in, website tersebut menjalaskan bahwa salah satu kekurangan ChatGPT adalah tingginya kemungkinan plagiarisme.
Tak dapat dipungkiri, jika setiap pengguna menggunakan kata kunci yang sama, kemungkinan apa yang mereka dapat memiliki tingkat kemiripan yang tinggi tentu tidak bisa dihindari. Sebagai sebuah AI, ChatGPT juga masih memiliki batas yang membuatnya bisa menuliskan kata yang sama secara berulang kali.
6. Kurang orisinil.
foto: unsplash.com
Bagi kamu yang sudah pernah menggunakan ChatGPT, tentu akan merasa senang saat menggunakan ChatGPT. Pasalnya, semua pekerjaan yang berkaitan dengan teks bisa diselesaikan dengan mudah. Namun melihat hasil yang didapat, orisinalitas karya yang ditulis tentu sangat kurang.
Dilansir dari indiatoday.in, salah satu kekurangan dari penggunaan ChatGP adalah orisinalitas karya. Wajar saja karya yang dihasilkan dari ChatGPT dipertanyakan. Sistem kerja AI yang menginput data yang dimilikinya tentu menghasilkan teks yang bisa dibilang tidak orisinil. Bahkan jika ditanya siapa pemilik teks tersebut, orang yang menggunakan ChatGPT untuk membuatnya bisa dibilang bukan pemilik aslinya.
7. Terlalu percaya pada ChatGPT.
foto: unsplash.com
Tak bisa disalahkan, penggunaan ChatGPT yang dinilai canggih membuat banyak orang percaya pada hasil yang didapat saat mengoperasikan AI tersebut. Bahkan indiatoday.in menuliskan bahwa salah satu dampak negatif dari penggunaan ChatGPT membuat peserta didik terlalu mudah percaya pada hasil yang didapat.
Pada dasarnya ChatGPT yang merupakan kecerdasan buatan bisa saja keliru. Bahkan pada beberapa kata yang masih belum terinput pada ChatGPT, AI tersebut akan mengartikannya sesuai apa yang dia ketahui. maka dari itu, ada baiknya lakukan pemeriksaan ulang saat menggunakan ChatGPT.
RECOMMENDED ARTICLE
- 11 Platform AI selain ChatGPT, bisa buat desain grafis sampai video virtual
- 11 Lelucon bapak-bapak ala ChatGPT, garingnya nggak karuan
- Cara mudah atasi ChatGPT yang tidak bisa dibuka, periksa waktu penggunaannya
- Cara mudah terapkan ChatGPT di Microsoft Word, ini persyaratannya
- Google rilis chatbot AI pesaing ChatGPT bernama Bard, cek faktanya