Apakah vaksin dapat membantu Anda berhenti merokok?
Techno.id - Seseorang yang sudah kecanduan rokok, biasanya akan sulit sekali untuk berhenti merokok. Pasalnya, di dalam rokok terdapat kandungan nikotin yang memicu otak manusia agar tak bisa lepas dari rokok. Namun, Anda tak perlu khawatir, para peneliti dari Scripps Research Institute di California telah mengembangkan vaksin nikotin yang dapat mengurangi kecanduan merokok.
Menurut para peneliti, vaksin nikotin dapat melatih tubuh seseorang untuk menyerang molekul nikotin sebelum molekul tersebut sampai ke otak. Jika nikotin tidak mampu mencapai otak, maka keinginan untuk merokok akan sirna. Dengan begitu, orang yang kecanduan merokok dapat sembuh, seperti yang dikutip dari Popsci (10/3/2016).
-
Siapa bilang rokok elektrik dapat menurunkan kecanduan merokok? Ternyata pemakaian rokok elektrik tak bisa membantu menurunkan kecanduan seseorang terhadap rokok.
-
8 Cara mudah untuk berhenti merokok dalam waktu singkat Buat yang ingin berhenti merokok bisa dicoba nih!
-
Nggak melulu buruk, ini 5 manfaat baik rokok yang perlu kamu tahu Rokok dalam sebuah penelitian dikatakan bisa membunuh kuman TBC dan membuat sembuh dari penyakit jantung. Wow!
Sebenarnya, vaksin nikotin sendiri bukan termasuk hal baru di dunia kedokteran. Beberapa tahun lalu, vaksin nikotin juga pernah digunakan untuk menghentikan kecanduan merokok. Namun, vaksin tersebut tidak terlalu efektif. Setelah diujicobakan, ternyata vaksin nikotin hanya bekerja pada 30 persen pasien.
Kemudian, tahun lalu para peneliti mengembangkannya lagi hingga dapat bekerja dengan persentase 60 persen. Namun, peningkatan tersebut bukan terjadi pada otak manusia, melainkan pada otak tikus.
Nah, dari pengalaman tersebut, para peneliti menjadi paham bagaimana cara meningkatkan daya serang vaksin untuk melemahkan nikotin. Mereka telah mengatur konsentrasi protein dan molekul nikotin untuk mengembangkan respon antibodi yang kuat. Hal ini telah diujicobakan pada tikus dan hasilnya memang tikus tadi menjadi lebih kebal terhadap nikotin.
Ke depannya, para peneliti akan menyelidiki dinamika fisik antara molekul dalam vaksin dengan sistem kekebalan tubuh untuk menentukan konsentrasi antibodi yang tepat dalam pembuatan vaksin. Bahkan, para peneliti tadi juga berharap, jika vaksin tersebut sudah optimal, maka mereka akan mengembangkannya lagi untuk mengobati kecanduan lainnya.