Bell Labs rangkul peneliti Jerman demi definisikan teknologi 5G
Techno.id - Teknologi komunikasi generasi keempat (4G) sedang berusaha diterapkan di seluruh dunia untuk memenuhi kebutuhan layanan data yang kian tinggi. Berbagai pihak baik dari perusahaan dan ilmuwan mulai berlomba melakukan penelitian untuk menghasilkan teknologi masa depan yang akan memberikan kemampuan transfer data lebih cepat yang diharapkan bakalan jadi generasi kelima alias 5G.
Bell Labs yang merupakan lembaga penelitian industri milik Alcatel-Lucent tak mau ketinggalan untuk masuk dalam kompetisi penyediaan 5G yang juga dilakukan Nokia, Huawei, Ericsson dan ZTE. Bell Labs disebutkan telah menjadi mitra penelitian 5G Lab dari Technische Universitt Dresden di Jerman.
-
Teknologi 5G dikembangkan, 4G aman dari gusuran Ericsson yang merupakan perusahaan penyedia solusi teknologi komunikasi mengaku ikut mengambil bagian dalam pengembangan 5G. Yuk simak beritanya.
-
Telkomsel gandeng ITB hadirkan laboratorium riset 5G Hive Kedua institusi melakukan riset inovatif bersama
-
Ericsson optimis 5G siap dipakai tahun 2020 Dalam studi terbaru yang dilakukan Ericsson, diprediksi di tahun 2020 akan ada sekitar 26 milyar perangkat yang terhubung lewat teknologi 5G.
Dalam keterangan resmi yang kami terima, kedua pihak sepakat melakukan kolaborasi penelitian dan akan mengembangkan serta menguji berbagai teknologi untuk membantu mendefinisikan kemampuan jaringan selular 5G. Langkah tersebut diklaim penting guna memenuhi permintaan konektivitas yang massif serta memiliki kinerja tinggi yang dibutuhkan oleh para pelanggan seluler di masa depan.
Laboratorium 5G Jerman yang dibuka pada bulan September 2014 itu menggabungkan 20 orang profesor dari Technische Universitt Dresden, salah satu universitas terkemuka di Eropa yang memiliki lebih dari 500 ilmuwan. Laboratorium 5G Jerman diakui sebagai konsorsium teknologi dan pemimpin industri dalam upaya kolaborasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan serta menyediakan jaringan-jaringan 5G.
Pusat penelitian tersebut terdiri dari empat bagian terpisah yang memungkinkan anggotanya fokus pada bidang minat mereka sambil memberikan pandangan menyeluruh tentang jaringan-jaringan 5G (5G networks). Sebagai anggota baru dari Lab 5G Jerman, pada tahap awal Alcatel-Lucent mengklaim bakalan lebih memfokuskan penelitiannya di bidang Wireless & Networks.
Kedua pihak akan bekerjasama dalam melakukan penggunaan beberapa koneksi perangkat-ke-radio (device-to-radio) untuk meningkatkan kehandalan komunikasi-komunikasi. Studi ini akan menyelidiki cara-cara optimalisasi kapasitas dan kehandalan jaringan dengan mengoneksikan sebuah perangkat seperti smartphone ke beberapa radio secara bersamaan.
Mereka juga bakalan bekerjakeras agar dapat menganalisa antarmuka udara baru (new air interface) atau link frekuensi radio melalui proposal-proposal mengenai konsep jaringan 5G atau prototipenya. Dari prototipe itu mereka akan mengajukan proposal-proposal tersebut pada proses standardisasi 5G yang akan datang.
"Bell Labs salah satu perusahaan terkemuka di bidang penelitian dan inovasi nirkabel, kami bekerja sama dengan para konsumen, proyek-proyek penting yang didanai pemerintah di Eropa serta juga dengan universitas-universitas terkemuka seperti TU Dresden untuk bersama-sama mendefinisikan bagaimana seharusnya jaringan 5G baik saat ini maupun nanti," ujar Tod Sizer, pimpinan penelitian nirkabel di Bell Labs.