Beranjak remaja, ISS diharapkan bisa mendapat nobel perdamaian
Techno.id - Tepat 2 November kemarin, ISS atau stasiun antariksa internasional genap berusia 15 tahun. Di usianya yang telah beranjak remaja tersebut, banyak penelitian serta proyek kerja sama luar angkasa antar negara yang dilakukan di ISS.
Untuk jasa-jasanya tersebut, pihak NASA yang diwakili oleh Charles Bolden mengungkapkan bahwa tak berlebihan jika ia berharap ISS bisa mendapatkan nobel perdamaian.
-
NASA perpanjang kontrak penggunaan ISS ke Rusia senilai 6,6 triliun NASA baru-baru ini telah memperpanjang kontrak senilai Rp 6,6 triliun dengan Rusia terkait izin penggunaan Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
-
Astronot perempuan ini top, 9 bulan lebih tinggal di luar angkasa Dia melakukan pendaratan parasut di Kazakhstan dengan lancar.
-
Kabar gembira, sekarang bisa intip luar angkasa via Google Street View Google bekerja sama dengan NASA dan Marshall Space Centre.
"ISS merupakan contoh perdamaian yang sesungguhnya. Banyak astronot dari beberapa negara yang nampak berseteru seperti Amerika dan Rusia bisa berkumpul di tempat itu untuk melakukan proyek penelitian bagi masa depan planet kita," ujar Bolden seperti dikutip dari NDTV (3/11/15).
Oleg Kononenko asal Rusia dan Kimiya Yui asal Jepang, astronot yang pernah menjalankan misi di ISS pun menambahkan bahwa saat di bumi banyak masyarakat bersitegang karena hal-hal yang melibatkan beberapa negara. Namun, di ISS mereka malah tak menghiraukan masalah yang membuat negara masing-masing astronot berseteru tersebut, bahkan Yui mengungkapkan tiap ada salah satu astronot yang berulang tahun tak peduli apa latar belakang negaranya mereka akan merayakan dengan makan malam dan merenung bersama.
Perlu Anda ketahui, ISS resmi menjalankan misinya pada 2 November 2000 lalu. Ketika itu hanya ada dua modul yang dapat digunakan oleh para astronot untuk melakukan proyek penelitian luar angkasa.
Namun, seiring berjalannya waktu hingga saat ini modul telah berkembang begitu pula teknologi yanga ada didalamnya. Bahkan, hingga saat ini sudah ada 220 astronot elite dari 16 negara di dunia yang pernah tinggal dan bekerja di ISS.
Berkat ISS, banyak fakta baru ditemukan melalui serangkaian penelitian yang dilakukan oleh astronot seperti efek jangka panjang bagi tubuh astronot yang lama berada di ruang hampa udara serta kemungkinan dibuatnya lahan pertanian di planet Mars beberapa waktu lalu.
RECOMMENDED ARTICLE
- NASA dan Microsoft bakal hadirkan HoloLens di stasiun luar angkasa
- NASA perpanjang kontrak penggunaan ISS ke Rusia senilai 6,6 triliun
- Bakteri penyebab iritasi kulit ditemukan hidup di stasiun antariksa
- NASA rancang robot "tahan banting" untuk misi luar angkasa
- NASA minta bantuan mahasiswa untuk mendarat di planet Mars