Berkat smartphone Samsung, warga Paris selamat dari serangan teroris
Techno.id - Siapa yang menyangka jika smartphone yang digunakan oleh Sylvestre, seorang warga Paris yang berada di sekitar area serangan terorisme pada Jumat (13/11/15) lalu, ternyata dapat menyelamatkan nyawa si pemilik. Sylvestre menyebutkan kepada iTele, sebuah media Perancis bahwa smartphone yang dibawanya tersebut dapat menyelamatkan hidupnya dari serangan peluru nyasar yang dilepaskan oleh teroris di sekitar area luar stadion Stade de France tempat berlangsungnya laga persahabatan antar tim sepakbola Perancis dan Jerman.
-
Pria ini selamat dari tragedi Paris berkat smartphone-nya Sylvestre mengaku peluru tersebut bisa saja 'meledakkan' kepalanya namun smartphone tersebut melindunginya.
-
Dunia puji respons Jokowi lebih tepat dibanding Prancis Reaksi cepat Jokowi membuat media asing membandingkan dengan bom di Paris beberapa waktu lalu.
-
PlayStation 4 dicurigai jadi alat komunikasi pelaku aksi teror Paris Benarkah konsol game yang satu ini digunakan oleh para pelaku aksi teror yang baru saja mengguncang kota Paris?
Dalam video yang diunggah oleh iTele, Sylvestre menunjukkan smartphone dengan merk Samsung tersebut memang nampak penyok di bagian belakang akibat hantaman peluru nyasar. Smartphone yang diduga dari seri Galaxy S6 tersebut pun menunjukkan retakan di bagian depan layar sebagai akibat tujaman peluru teroris.
"Ini adalah smartphone yang menyelamatkan nyawa saya. Jika saja saya tak menerima panggilan dari smartphone ini dan meletakkannya di sekitar kepala saya, mungkin saya telah meninggal saat ini," ungkap Sylvestre seperti dilansir oleh Independent (15/11/15).
Selain smartphone tersebut, Sylvestre juga mengakui jaket tebal yang digunakannya pun juga berjasa melindungi nyawa pria berkulit hitam tersebut. Pasalnya, berkat jaket tebal tersebut peluru yang menyasar bagian tubuh lainnya tak sampai bersarang melainkan hanya menggores kulit saja.
Sekadar informasi, serangan terorisme yang terjadi di Paris ini kabarnya juga terjadi di beberapa wilayah negara seperti di Beirut, Baghdad, dan Syria. Diduga serangan ini ada kaitannya dengan kelompok radikal, ISIS.