CEO Google ikut-ikutan singgung sikap intoleran Donald Trump
Techno.id - Donald Trump kembali harus menerima pandangan miring akibat komentar kontroversialnya yang ingin melarang umat Muslim memasuki wilayah Amerika Serikat. Kali ini, ada Sundar Pichai, CEO Google, yang melayangkan senggolan terhadap calon presiden AS itu.
Meski tak menyebut nama Trump secara gamblang, Sundar secara eksplisit memosisikan dirinya bersama pihak Muslim dan menentang opini triliuner itu.
-
Jika AS tutup pintu untuk imigran, perusahaan ini mungkin tak akan ada Ini lima tokoh teknologi dari Amerika Serikat yang dulu berstatus sebagai seorang pendatang.
-
Sahabat dekat Trump ini tak setuju larangan muslim ke AS Piers mengaku jika berat rasanya memberikan pernyataan ketidaksetujuannya kali ini karena telah berteman hampir satu dekade dengan Trump.
-
5 Kebijakan kontroversi Donald Trump ini langsung gegerkan dunia Salah satunya adalah pelarangan masuknya imigran dari tujuh negara muslim.
"Jangan biarkan rasa takut mengalahkan nilai-nilai kita. Kita harus mendukung komunitas Muslim dan minoritas lainnya di Amerika Serikat dan di seluruh dunia," tulisnya di sebuah post yang diunggah di Medium berjudul Lets not let fear defeat our values (12/12/15).
Dalam tulisan tersebut, Sundar turut menceritakan pengalaman singkatnya sebagai imigran dan usaha kerasnya untuk menempuh ilmu, berkarir, serta berkeluarga di Negeri Paman Sam. CEO Google yang dilantik Agustus lalu juga menyebut Amerika Serikat adalah 'land of opportunity' atau 'tanah yang penuh dengan kesempatan' bagi para pendatang. Menurutnya, menutup pintu bagi imigran terutama yang beragama Islam adalah keputusan intoleran dan merugikan karena pada dasarnya Amerika Serikat sendiri adalah negaranya para imigran.
Sebelumnya, CEO Facebooktelah menyatakan sikapnya yang sejalan dengan Sundar. Zuck turut memberi jaminankalau Facebook akan terbuka pada siapa saja, termasuk umat Muslim. Sementara kelompok hacker terkenal, Anonymous, jugamengklaim sudah melancarkan serangan cyber pada Trump sebagai imbas dari komentar kontroversialnya.
RECOMMENDED ARTICLE
- Dibesarkan di keluarga Yahudi, CEO Facebook kukuh bela Muslim
- Dinilai rasisme, Anonymous ingin beri 'pelajaran' Donald Trump
- Google bakal hadirkan layar multitasking pada tablet Android N
- Ini salah satu bentuk kepedulian Google pada pengguna iOS
- 5 Perusahaan yang akan mendominasi teknologi mobil tanpa awak