Darurat, Indonesia kekurangan banyak ahli teknologi!
Techno.id - Sebagai negara yang cukup besar, Indonesia menurut kepala sub direktorat keamanan teknologi dan informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Riki Arif Gunawan dinilai masih kekurangan ahli di bidang teknologi dan informasi (TI). Menurut Riki, Indonesia diperkirakan kekurangan 7.000 ahli teknologi dan informasi yang berkualitas dan tersertifikasi.
Seperti dilansir oleh Antara (6/11/15), Indonesia menurut Riki masih membutuhkan lebih banyak sumber daya manusia berkualitas terutama untuk menciptakan keamanan di dunia maya. Menurutnya, saat ini ahli TI di Indonesia jumlahnya lebih kecil dibanding konsumen teknologi itu sendiri sehingga penambahan ahli di bidang ini sangatlah dibutuhkan.
-
Kemkominfo: Potensi ICT di Tanah Air harus dimaksimalkan Miliki potensi besar, Kemkominfo kembali tegaskan jika potensi Information and Communication Technology di Indonesia harus dimaksimalkan
-
Cyber security butuh stakeholder guna pecahkan masalah Kemkominfo: "Meski memiliki kewenangan, bukan berarti pemerintah dapat berjalan sendiri"
-
17 Profesi bidang TI di Indonesia gajinya sampai Rp 50 juta, tertarik? Ini hasil survei di 35 provinsi di Indonesia.
Untuk itu, Riki mengatakan jika saat ini pemerintah melalui Kemkominfo sedang mengupayakan sertifikasi supaya target kuota 7.000 ahli teknologi itu dapat tercapai.
"Pemerintah saat ini tengah berupaya untuk membuat sertifikasi profesi dalam menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Pemerintah juga bermitra dengan swasta dalam mengisi kekurangan 7.000 tenaga ahli TI," ujar Riki.
Riki mengungkapkan dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta, diharap ke depannya target kuota ini dapat terpenuhi dan bahkan diharap dapat melipatgandakan jumlah tersebut. Ia juga mengatakan jika kolaborasi pemerintah dan swasta juga diharapkan dapat menciptakan ekosistem internet yang aman dan handal, terlebih dalam mempersiapkan Indonesia Broadband Plan.