Dilaporkan banyak sopir nakal, ini pembelaan Uber
Techno.id - Popularitas Uber sebagai layanan penyedia transportasi massal berbasis aplikasi kini sedang diuji. Kali ini, ujian tersebut berbicara tentang jaminan kenyamanan dan keselamatan para penumpangnya.
Menurut laman BuzzFeed (07/03), layanan asal Amerika Serikat itu memiliki lebih dari 6.000 pengaduan konsumen yang berkaitan dengan kekerasan seksual. Ironisnya, lebih dari 5.000 di antaranya menyinggung soal perkosaan.
-
Sopir taksi online ini jemput selingkuhan cowoknya di bandara, yaelah! Kisah unik ini viral dan jadi bahan perbincangan hangat.
-
Ingin direstui, Uber Indonesia kumpulkan suara lewat petisi online Uber menggalang suara agar diterima kembali di Indonesia melalui petisi online.
-
15 Obrolan driver taksi online dengan penumpang ini bikin ketawa baper Duh, ada-ada saja nih..
Menanggapi hal itu, Uber mengatakan bahwa laporan itu tidaklah benar. Mereka pun mengklaim, laporan pengaduan itu berasal dari seorang mantan karyawan yang tidak akurat. Lalu, bagaimana bunyi bantahan Uber?
"Berdasarkan analisis kami, ada lima pengaduan palsu yang menuduh perkosaan dalam tiga tahun (atau 0,0000009 persen dari Desember 2012 hingga Agustus 2015) dan 170 pengaduan yang asli (atau satu dari 3,3 juta perjalanan)," tulis surat pembelaan Uber.
Kata 'asli' dalam surat pembelaan tersebut memang cukup menarik perhatian. Pasalnya, menjaga kenyamanan dan keselamatan penumpang sudah merupakan kewajiban utama bagi semua perusahaan yang bergerak di bidang transportasi.
Terlepas dari benar tidaknya data pembelaan Uber, yang perlu digarisbawahi, angka pengaduan asli itu merupakan pengecualian dari jumlah korban yang tidak melapor. Pun demikian dengan satu dari 3,3 juta perjalanan yang masih dikategorikan tinggi.