Exoplanet dengan orbit 'eksentrik' telah ditemukan
Techno.id - Stephen Kane, ilmuwan asal San Fransisco State University baru-baru ini mengungkapkan telah menemukan sebuah exoplanet (planet yang ada di luar tata surya) dengan orbit yang cukup ganjal. Ya, Kane dan timnya dilaporkan berhasil menemukan exoplanet berjarak sekitar 117 tahun cahaya dari Bumi yang memiliki orbit sangat elips atau biasa dikenal dengan istilah eksentrik.
Kane sebagaimana dilansir oleh NDTV (19/3/16) menjelaskan jika exoplanet berjuluk HD 20782 itu memiliki tingkat eksentrisitas sebesar 0,96. Artinya, planet bergerak dalam orbit dengan jalur yang hampir mendekati datar.
-
10 Planet paling misterius di alam semesta, para ilmuwan aja bingung Jangan bayangin bisa ditinggalin manusia ya.. Isinya aja ngeri gitu.
-
Ditemukan planet yang bisa dihuni selain bumi, mau pindah ke sana? Untuk mendekati Gliese 581d membutuhkan teknologi roket canggih dengan kecepatan hampir mendekati kecepatan cahaya.
-
Planet juga ada yang sebatang kara, begini penjelasannya Para astronom berhasil menemukan 10 planet 'sebatang kara' yang tersebar di sepanjang galaksi bima sakti.
Menariknya, exoplanet itu kabarnya akan bergerak sangat cepat layaknya sebuah katapel yang baru dilepas saat mendekati bintangnya dan kembali bergerak normal saat mengorbit yang cukup jauh dari bintangnya. Sekadar informasi, jarak orbit terjauh HD 20782 dari bintangnya diketahui 2,5 kali jarak antara Matahari dan Bumi sedangkan jarak orbit terdekatnya adalah 0,06 kali dari jarak antara Bumi dan Matahari.
Lebih lanjut, Kane mengungkapkan jika penemuannya itu diawali dari pengamatan terhadap sinyal cahaya yang dipantulkan dari exoplanet yang juga terkenal dengan sebutan Flash tersebut. Ia dan tim awalnya sangat penasaran dari mana cahaya berlimpah yang dipancarkan oleh atmosfer dari exoplanet tersebut.
Kane menambahkan jika dengan adanya penemuan ini, maka ia selangkah lagi dalam upaya penelitian terhadap struktur dan komposisi dari atmosfer exoplanet. Ia berharap dengan penemuan ini, maka ia dan tim penelitinya bisa mengetahui susunan atmosfer yang mampu menahan paparan singkat tapi terik saat si HD 20782 mengorbit terlalu dekat dari bintangnya.