Fitur baru Twitter ini bisa rusak mood user saat membuka timeline
Techno.id - Setelah mengurungkan rencana untuk menyesuaikan timeline penggunanya seperti milik Facebook, Twitter memberikan ganti update lain. Sayangnya, pembaruan ini berpotensi memunculkan kubu kontra lagi seperti penjiplakan timeline media sosial milik Mark Zuckerberg itu.
Ya, Twitter Selasa (09/02/12) waktu setempat telah mengenalkan First View, sebuah medium eksklusif untuk pihak-pihak yang berniat mengiklankan produknya di medsos berlambang burung itu dalam durasi 24 jam. Mengapa eksklusif? Karena iklan yang mengandung konten video itu akan langsung muncul di urutan atas timeline user begitu mereka membuka Twitter lewat aplikasi mobile maupun website.
-
Batalkan perombakan timeline user, Twitter terapkan algoritme baru Fitur ini berguna untuk menampilkan tweet yang dirasa penting untuk Anda.
-
Bersiaplah tweeps, Twitter berencana kaitkan tweet Anda dengan iklan Selain mengkaitkan, Twitter juga berencana me-repost setiap tweets yang berkaitan atau mengusung produk atau brand tertentu.
-
Pentingkah tunjukkan hari ulang tahun di profil Twitter? Menurut pengamatan beberapa ahli, menunjukkan tanggal lahir di profil Twitter memang menyenangkan tapi cukup berisiko.
Ini artinya, timeline Anda bakal lebih sesak dengan iklan ketimbang tweet dariuser lain yang Anda butuhkan. Sebab, Promoted Tweets juga masih berseliweran.
Kendati tak 100 persen menyenangkan bagi tweeps yang membenci terlalu banyak iklan, fitur ini diyakini bakal menjadi alat yang maksimal untuk pengiklan. Sebab, mereka bisa menjangkau user lebih banyak dan pasti. First View juga bisa dimanfaatkan sebagai spot istimewa untuk mempresentasikan visual story yang apik dari sebuah brand.
Untuk sementara, First View baru digulirkan di Amerika Serikat. Namun dalam beberapa bulan, Twitter akan menyebarkan update ini secara global.
Belakangan, terendus bahwa banyak pengguna Twitter yang 'melarikan diri'. Menurut Jan van Vonno, seorang peneliti senior IDC,ada kemungkinan besar mereka bermigrasi ke platform yang lebih cocok dengan mereka, yakni WhatsApp.
"Meski saya tidak memiliki data statistik yang mendukung hal ini, saya pikir semua orang tak akan ada yang menyangkal bahwa WhatsApp telah menggantikan sebagian besar percakapan di Twitter, " terangnya.