Gambar ini tunjukkan kelahiran planet berjarak 450 tahun cahaya
Techno.id - Dari beberapa planet yang telah ditemukan oleh para ilmuwan, hampir semuanya tergolong planet yang sudah tua. Namun, belakangan ini, para ilmuwan yang bekerja di Observatorium Keck sudah menemukan sebuah protoplanet yang bisa dibilang masih bayi. Planet yang berjarak 450 tahun cahaya dari bumi ini terlihat sedang mengumpulkan material untuk tumbuh dewasa.
Planet bayi yang dijuluki LkCa 15 ditemukan pertama kali oleh astronom Adam Kraus dan Michael Ireland menggunakan teleskop Keck II. Dinamai seperti itu, karena planet LkCa 15 berada dalam orbit dua planet LkCa 15c dan LkCa 15 d. Para peneliti menduga bahwa planet ini dapat dipelajari lagi untuk mengetahui bagaimana sebenarnya proses kelahiran sebuah planet.
-
NASA pamer gambar permukaan Pluto dari dekat Kemarin (15/7/15), NASA memamerkan beberapa gambar yang menunjukkan permukaan planet Pluto dan satelit Charon dari dekat.
-
3 Temuan baru NASA soal rahasia luar angkasa, ada planet mirip Bumi peneliti NASA sudah berhasil memecahkan satu persatu rahasia luar angkasa.
-
10 Planet seperti bumi baru saja ditemukan, kamu minat pindah ke sana? Planet-planet ini baru saja ditemukan oleh Teleskop Kepler milik NASA.
Maka dari itu, mereka memanfaatkan teleskop terbesar di dunia atau (LBT) Large Binocular Telescope. Berkat teropong ini, para ilmuwan dari Stanford University dan University of Arizona dapat mengamati perkembangan planet LkCa 15 dengan mudah. Bahkan, teropong ini juga dibekali dengan instrumen mutakhir yang dapat meningkatkan dan memperjelas gambar yang sangat jauh.
Dengan begitu, proses pembentukan sebuah planet dapat diamati dari gambar-gambar hasil jepretan teleskop LBT. Gambar tersebut sudah pasti terlihat cukup jelas karena teleskop LBT tak terpengaruh oleh distorsi atmosfer. Selain itu, planet tersebut juga mengeluarkan cahaya karena LkCa 15 memutari sebuah bintang.
"Ini adalah pertama kalinya kami dapat melihat pencitraan sebuah planet yang masih dalam proses pembentukan," kata Profesor Peter Tuthill dari University of Sidney, seperti yang disadur dari Gizmag (19/11/2015).
Lebih lanjut, penemuan baru ini dapat dijadikan pelajaran tak ternilai karena sebelumnya para ilmuwan hanya bisa mengetahui kelahiran sebuah planet berdasarkan hipotesis dan dugaan.