Go-Jek sering mendapat teror, GrabBike aman terkendali
Techno.id - Belakangan ini, pengemudi Go-Jek sering mendapat ancaman dari tukang ojek konvensional. Bahkan, tukang ojek konvensional lebih bringas dan suka main kekerasan. Hal ini yang menjadikan pengemudi Go-Jek ketakutan. Namun, bagaimana dengan GrabBike, apakah juga mendapat teror serupa?
Kiki Rizki selaku Head of Marketing PT Grab Taxi Indonesia mengatakan bahwa pengemudi GrabBike sejauh ini tak mengalami peristiwa seperti kekerasan yang dialami pengemudi Go-Jek. Pasalnya, sebelum GrabBike dikenalkan ke masyarakat, pihaknya telah meminta izin dan melakukan itikad baik ke paguyuban ojek.
-
Lawan GrabBike, Go-Jek andalkan nasionalisme Nadiem Makarim yakin Go-Jek mampu bertahan ditengah gempuran layanan serupa seperti GrabBike dari Malaysia.
-
Go-Jek optimis mampu kalahkan GrabBike CEO Go-Jek: "Kami yakin akan menjadi leader."
-
Go-Jek siap tampung pengemudi GrabBike dan ojek pangkalan "Bergabunglah dnegan kami dan jayakan karya anak bangsa,” ajak Nadiem Makarim, CEO Go-Jek
"Ibaratnya, kita udah kulonuwun ke paguyuban. Jadi sudah diterima. Itu yang jadi ciri khas kami memberikan pelayanan kepada masyarakat tapi tak lupa dengan pengojek sekitar," katanya ketika ditemui di Jakarta, seperti yang disadur dari Merdeka (21/6/15).
Bahkan, kepala dari paguyuban ojek sempat diajak berunding tentang rencana GrabBike selanjutnya. Strategi ini sangat membantu untuk meredam kesalahpahaman di antara pengemudi ojek konvensional dan GrabBike. Tak hanya itu, GrabBike juga tak segan mengajak pengojek terpercaya untuk bergabung dengan mereka.
Sebenarnya, langkah yang diambil GrabBike juga telah dilakukan oleh Go-Jek. Namun, karena kurang pemahaman tentang Go-Jek, akhirnya pengemudi ojek konvensional tidak terima.
"Kami enggak pernah menyalahkan ojek biasa untuk reaksi tersebut, itu hanya karena kurang informasi mengenai Go-Jek. Kami bukan berkompetisi, tapi malah sebaliknya, kami ingin merangkul sebanyak mungkin supir ojek yang terpercaya dan ingin meningkatkan penghasilan," ujar Nadiem Makarim, CEO Go-Jek.