Google batal menggarap Chromebook gaming dengan GPU Nvidia, ini alasannya
Techno.id - Rencana Google untuk memperkenalkan Chromebook gaming akhirnya pupus. Google yang semula menyiapkan desain referensi motherboard Chromebook dengan nama kode Agah, Hades, dan Herobrine dengan GPU diskrit ternyata gagal.
Seperti dilaporkan Ars Technica, Google memulai sebuah proyek untuk merancang Chromebook gaming sejak 2021. Kemudian pada 2022, kabar Chromebook gaming tersebut seperti bakal terwujud. Sebab Google saat itu dikabarkan bekerja sama dengan Nvidia untuk membuat Chromebook dengan kekuatan kartu grafis RTX generasi terbaru di dalamnya.
-
Laptop Lenovo IdeaPad 5 Gaming Chromebook rilis, ini spek & harganya Lenovo IdeaPad 5 Gaming Chromebook merupakan laptop dengan sistem operasi ChromeOS.
-
Tahun 2017, Google akan gabungkan OS Android dan Chrome Diisukan akan gabungkan OS Android dan Chrome, Google diyakini berniat tantang kompatibilitas Windows 10 dan Windows 10 Mobile gagasan Microsoft
-
3 Cara bermain game epic Fortnite menggunakan Chromebook Metode terbaik untuk memainkan Fortnite di Chromebook adalah dengan melibatkan GeForce Now
Saat itu dikabarkan Chromebook dengan motherboard referensi dengan nama kode Hades bakal hadir dengan GPU GeForce RTX 4050 diskrit, sebuah chip yang diatur untuk memberi daya pada laptop gaming berbasis Windows tingkat pemula.
foto: google
Selain itu, Google mengembangkan desain referensi Agah dan Herobrine dengan prosesor grafis Nvidia mandiri. Tetapi bermain game di ChromeOS penuh dengan kendala. Padahal Google telah berhasil mengadaptasi klien Steam berbasis Linux untuk Chrome OS.
Dengan arsitektur Linux yang melekat pada ChromeOS, perangkat ini dapat menjalankan banyak game Windows melalui lapisan Proton. Namun, ada rintangan.
Pada November 2022, perangkat lunak penting seperti sistem anti-cheat untuk beberapa game online masih belum kompatibel. Masalah lain, seperti kelambatan kinerja pada layar 2560x1440 dan 4K dan perlunya solusi penyimpanan untuk instalasi game tertentu, serta mengganggu sistem.
foto: google
Faktanya, kerumitan porting game Windows ke Linux dan aplikasi Linux ke ChromeOS membuat mesin ini tidak menarik. Berbeda dengan laptop Windows tradisional yang memang digemari para gamer.
Ide Chromebook gaming mungkin terdengar bagus di atas kertas, tapi pada akhirnya mesin ini mungkin akan menimbulkan banyak masalah. Hal ini dikarenakan Google saat ini menggunakan mesin virtual (VM) untuk menjalankan banyak aplikasi. Nah saat setiap kali VM digunakan, pengguna akan melihat kemungkinan adanya penurunan performa.
Padahal performa adalah bagian besar dari sebuah game, terutama di komputer. Salah satu poin penting dari Chromebook adalah menawarkan pengalaman komputer yang sangat ringan. Karena itu sangat menarik ketika Google berencana membuat Chromebook gaming.
foto: google
Namun ketika disandingkan dengan kartu grafis kelas atas, yang menjadi pertanyaan bagaimana kemampuan kompatibilitas sistem Chromebook? Sebab, kartu grafis kelas atas menghasilkan lebih banyak panas, itu artinya Chromebook harus menggunakan sistem pendingin yang lebih tebal dan canggih. Karena itu mengintegrasikan driver GPU Nvidia ke dalam ChromeOS menjadi sangat rumit. Inilah yang akhirnya membuat Google membatalkan rencana untuk meluncurkan Chromebook gaming.
RECOMMENDED ARTICLE
- Cara menyulap laptop lama jadi Chromebook, prosesnya tidak sampai satu jam
- Cara mudah menyambungkan AirPods ke Chromebook, anti ribet
- 6 Rekomendasi laptop untuk pelajar dan mahasiswa, performanya dapat diandalkan melibas tugas
- Cara menjalankan game Android, web, dan Steam di Chromebook
- Cara mengunduh dan menginstal game battle royale Fortnite versi Android di Chromebook