Google mulai melebarkan sayap ke dunia pendidikan

Ilustrasi dunia pendidikan © 2015 backupify.com
Techno.id - Pendidikan adalah hal wajib bagi setiap orang. Di Indonesia sendiri, pemerintah telah memberlakukan wajib belajar 12 tahun untuk warganya. Hal ini memperlihatkan bahwa pendidikan itu begitu penting bagi setiap manusia. Oleh karenanya, teknologi yang berhubungan dengan pembelajaran mulai digalakkan, apalagi teknologi tentang micro-learning.
Micro-learning adalah suatu pembelajaran singkat yang terfokus pada media tertentu. Misalnya, pembelajaran dengan cara menonton video, menjawab serangkaian pertanyaan dalam kuis, mendengarkan podcast singkat, dan lain-lain. Karena metode ini dirasa berpeluang tinggi untuk mencerdaskan siswa, Google mulai tertarik menembak pasar tersebut. Tapi, mengapa harus micro-learning? Berikut alasan mengapa Google memutuskan untuk terjun ke dunia pendidikan, khususnya micro-learning, seperti yang dikutip dari TheNextWeb (18/10/15).
- Belajar daring lebih menyenangkan dengan teknologi VR pendidikan ini Teknologi ini nggak banyak makan kuota internet
- Microsoft bantu guru Indonesia dalam pembelajaran berteknologi digital Kehadiran sistem pembelajaran abad tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi para guru yang tidak terbiasa dengan teknologi digital.
- 6 Cara manfaatkan medsos sebagai sarana belajar bagi pelajar, kegiatan scroll jadi tak buang waktu Memanfaatkan media sosial sebagai sarana belajar bagi pelajar tidak hanya membuat belajar lebih menarik, tetapi juga memperluas wawasan

Rentang perhatian yang singkat
Saat ini, rata-rata manusia hanya memiliki rentang perhatian selama delapan detik. Ini yang menyebabkan mengapa beberapa media sosial lebih memilih konten yang pendek dengan update status hanya 140 karakter. Hal ini menjadi lebih masuk akal bila micro-learning diterapkan sebagai metode pembelajaran.

Tak ada video atau internet
Hanya 25 persen dari dunia yang memiliki akses untuk jaringan 3G. Berarti orang yang mengakses internet bisa dibilang sangat sedikit. Ini yang dimanfaatkan Google karena sebagian besar aplikasi micro-learning juga tidak membutuhkan internet. Beberapa konten pada aplikasi tersebut justru dapat diunduh untuk digunakan secara offline, kapan saja, dan di mana saja.

Mobile sebagai platform
Dalam tiga tahun ke depan, miliaran pengguna smartphone baru akan berdatangan. Sedangkan micro-learning itu sendiri berkaitan erat dengan perangkat mobile. Hal ini yang mendorong siswa untuk lebih giat dalam belajar kapan pun dan di mana pun.
Google juga telah mengembangkan beberapa aplikasi untuk menunjang micro-learning, di antaranya Primer, Duolingo, Chegg, dan Lrn. Menurut Google, kelak micro-learning akan menjadi besar. Sepertinya micro-learning juga akan banyak diadopsi semua orang, melihat sekarang pengguna ponsel di dunia semakin bertambah.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru navigasi Windows 11 tanpa mouse, penyelamat di kala rusak dan deadline menghantui
-
Cara terbaru memunculkan keyboard virtual di Windows 11, penyelamat di kala darurat
-
5 Kegunaan terbaru Google Form 2025, jarang dilirik ternyata berguna banget!
-
Cara import soal Word ke Google Form terbaru 2025, tak perlu tulis satu per satu
-
Cara terbaru dan mudah menyetel pengaturan pop-up YouTube, bisa sambil membuka aplikasi lain
TECHPEDIA
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16