Homoseksual atau tidak dapat diketahui dari tes air liur
Techno.id - Para ilmuwan percaya bahwa homoseksual itu disebabkan oleh faktor genetik dan faktor non-genetik. Hal ini diketahui dari pola kelahiran, di mana kehamilan anak laki-laki pertama, ternyata dapat meningkatkan kemungkinan anak berikutnya adalah gay (penyuka sejenis) sebesar 33 persen. Selain itu, gay juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Berbicara mengenai homoseksual, belum lama ini seorang peneliti bernama Tuck Ngun dari University of California telah mempresentasikan temuannya di American Society of Human Genetics. Penemuan ini berkaitan dengan tes air liur yang konon katanya dapat digunakan untuk menunjukkan seorang pria merupakan penyuka lawan jenis atau sesama jenis. Tes air liur ini menggunakan petunjuk dari modifikasi kecil gen seseorang untuk mendeteksi orientasi seksual.
-
Benarkah penyuka sesama jenis tidak akan pernah "sembuh"? Hingga detik ini, bisa sembuh atau tidaknya seorang homokseksual masih menjadi kontroversi di kalangan masyarakat awam bahkan ilmuwan.
-
Jadi penyuka sesama jenis, Ilham ingin menjadi diri sendiri Ilham tak peduli perkataan orang dia ingin menjadi diri sendiri.
-
Wanita yang mengaku 'lurus' dalam hal seksual itu tak benar, setuju? Kebanyakan wanita yang mengaku 'lurus' justru terangsang saat melihat video pria dan wanita telanjang.
Untuk mengetahui benar tidaknya hal itu, dirinya menguji perubahan epigenetik pada 47 pasangan anak laki-laki kembar. Dari pasangan tadi, terdapat 37 pasangan gay semua dan 10 pasangan berbeda (satu gay dan satunya normal), seperti yang dikutip dari NewsScientist (8/10/15).
Kemudian peneliti ini menggunakan sebuah algoritma untuk mencari daerah gen dengan pola metilasi berbeda antara kedua kelompok. Ternyata, salah satu dari gen mereka terlibat produksi molekul MHC II. Molekul tersebut berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh, tetapi juga diperkirakan dapat memengaruhi daya tarik seksual. "Ini bisa memengaruhi sirkuit saraf dan memengaruhi perilaku," kata Ngun.
Hasil tes dari pasangan tadi kemudian dikembangkan untuk memprediksi homo atau tidaknya mereka berdasarkan pola metilasi gen. Setelah teliti, ternyata memang benar bahwa gen yang diambil dari air liur tadi menunjukkan adanya orientasi seksual sebanyak 67 persen.
Namun, hasil tersebut membuat beberapa peneliti khawatir. Mereka takut bila hasil tes ini disalahgunakan dan meminta penelitian dihentikan seluruhnya.