Huawei gelontorkan Rp 26,6 Miliar untuk desain ponsel terbarunya
Techno.id - Perusahaan teknologi asal Tiongkok, Huawei, dikabarkan telah menggelontorkan dana sekitar Rp 26,6 miliar dalam setahun untuk penelitian dan pengembangan desain ponsel dan lainnya.
"Itu termasuk investasi yang cukup besar untuk memetakan selera konsumen pada desain yang disukai mereka," kata Chief Operating Officer Consumer Business Group South Pacific Region Henry Hsu.
-
Hadirkan Y3, Huawei ingin warga Sulawesi Utara melek teknologi Huawei mengklaim jika harga ponsel tersebut bisa dijangkau, sehingga dapat dimanfaatkan penggunanya untuk mengedukasi diri.
-
Akhir bulan ini, Huawei bakal rilis jajaran ponsel 4G LTE 30 Juli nanti, kabarnya Huawei, bakal melengkapi jajaran smartphone 4G LTE-nya dengan merilis Huawei Y6.
-
Semester pertama 2015, Huawei sukses kantongi untung Rp379 triliun Penjualan produk smartphone Huawei berperan besar dalam tren positif ini.
Menurut Henry, dana itu salah satunya digunakan untuk mendesain produk ponsel pintar Y3 yang didesain khusus untuk Indonesia dengan mengusung tema batik yang terdapat pada tema dalam ponsel dan kemasan. Seperti dilaporkan Antara (6/6/15), hal ini dilakukan Huawei untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat Indonesia khususnya pengguna 'feature phone'.
"Kami menawarkan produk berkualitas dengan harga murah, dengan harapan pengguna feature phone di Indonesia beralih ke telepon genggam," jelas Henry.Lebih lanjut, ia mengatakan, produk-produk yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut dapat membantu pemerintah Indonesia pada program Indonesia Broadband Plan.
Huawei memang dikenal sebagai perusahaan teknologi yang tak segan untuk mengembangkan teknologi maupun desain produk ciptaannya. Pada akhir 2013 saja, produk dan layanan Huawei telah tersebar di lebih dari 170 negara. Huawei juga telah membuka lebih dari 16 pusat penelitian dan pengembangan di seluruh dunia yang tersebar di Amerika Serikat, Jerman, Swedia, Rusia, India, dan Tiongkok. Selanjutnya, Huawei juga sedang mempersiapkan diri untuk mengeluarkan ponsel pintar berbasis 4G yang diproduksi di Indonesia.