Ikuti LG, Samsung bakal konsen ke produksi layar OLED fleksibel
Techno.id - Langkah kedua perusahaan besar asal Korea Selatan, yakni LG dan Samsung, kini sejalan. Dilansir oleh KoreaHerald.com (02/08/15), keduanya telah berkomitmen untuk meningkatkan produksi layar OLED (Organic Light-Emitting Diode). Pasalnya, pemasukan mereka dari penjualan layar LCD terancam gara-gara vendor dari Tiongkok mampu menjual produk yang sama dengan harga yang lebih murah.
Langkah antisipasi yang diambil keduanya ini pun dinilai cukup strategis. Sebab, menurut perusahaan riset pasar IHS, populasi panel LCD saat ini sudah terlalu banyak, sehingga diprediksi penjualannya bakal menurun, dari Rp1.775 triliun di tahun 2014 menjadi Rp1.742 triliun saja tahun ini.
-
Samsung dan LG akan kurangi produksi layar tahun ini Gempuran perusahaan asal Taiwan dan Tiongkok jadi salah satu alasan kedua perusahaan asal Korea Selatan tersebut.
-
Pergeseran layar iPhone mendorong perusahaan lain gunakan layar OLED Samsung diuntungkan dengan efek dari pergeseran layar LCD ke OLED pada perangkat iPhone.
-
LG luncurkan televisi ramping dengan tebal 0,97 mm LG sudah mempersiapkan sebuah layar OLED dengan ketebalan hanya 0,97 mm.
Adapun pasar layar OLED diprediksi akan subur di tahun 2015 ini, dengan perkiraan penjualan layar AMOLED yang meningkat 36 persen dibanding tahun lalu, menjadi Rp160 triliun.
Perbedaan mendasar layar OLED dan LCD ialah OLED dapat menghasilkan cahayanya sendiri, sehingga wujudnya lebih tipis dan kedalaman warnanya lebih tinggi. Sementara LCD harus bergantung pada sumber cahaya lain di belakangnya. Tak heran, harga dan tingkat kesulitan pembuatan OLED pun lebih tinggi daripada LCD.
Sebelumnya, LG telah menginvestasikan Rp12 triliun untuk meningkatkan produksi layar OLED fleksibel mereka dalam bentuk pembuatan pabrik baru. Pabrik yang kemungkinan akan rampung sekitar tahun 2017 itu dicanangkan mampu menampung produksi 75 juta unit layar OLED fleksibel.