Ilmuwan temukan cara cepat untuk awet muda
Techno.id - Semenjak lama entah bagaimana caranya manusia terus mencari bagaimana caranya untuk awet muda. Namun, seiringnya perkembangan teknologi sepertinya ada peluang untuk menemukan cara bagaimana untuk awet muda.
Seperti yang dilansir oleh Merdeka.com (04/05/15), Pendiri Kalbe Farma, Dr Boenjamin Setiawan menceritakan penelitian unik yang dilakukan Stanford University dan Harvard University. Ia menceritakan kedua universitas terbaik di dunia tersebut melakukan penelitian yang bertujuan menggabungkan dua tikus berbeda usia agar yang bertujuan agar tikus yang tua bisa menjadi muda kembali.
-
Terungkap, senyawa di buah & sayuran inilah yang memperlambat penuaan Nggak perlu perawatan mahal-mahal buat awet muda nih.
-
Demi tampilan awet muda, 5 olahan daging tikus ini jadi santapan orang Operasi plastik nggak jadi pilihan.
-
Cara awet muda pakai transfusi darah ini diminati, tarifnya fantastis Darah yang dipakai juga dari pendonor khusus.
Cara kerjanya yakni dengan menggabungkan bagian tubuh kedua tikus itu, Lebih lanjut, pembuluh darah tikus muda dipindah ke tikus tua. Hasilnya, penelitian itu sukses menggabungkan bagian kedua tubuh tikus itu.
"Penelitian itu berhasil loh. Kira-kira baru tiga tahun yang lalu dilakukan penelitian ini. Tikus tua ditempelkan ke tikus muda, dijahit. Dan pembuluh darah dari tikus muda di transfer ke tikus tua. Saya kagum juga dengan para peneliti di sana. Hal yang di luar kepala bisa jadi seperti itu," ungkap Boenjamin dikutip dari Merdeka.com (04/05/15).
Ia juga mengatakan jika penelitian itu berhasil karena adanya molekul Growth Differentiation Factor 11 (GDF-11). Sehingga protein GDF11, yang banyak ditemukan dalam darah tikus muda, meningkatkan fungsi otak dan otot tikus yang lebih tua. Hasilnya, GDF11 merangsang perkembangan pembuluh darah baru. Lebih lanjut ia mengatakan jika faktor inilah yang akan diteliti lebih jauh.
Sayangnya, penelitian ini belum bisa diterapkan pada manusia. "Itu mimpi. Mimpi itu. Mungkin barangkali diterapkan pada manusia bisa terjadi di 10 atau 20 tahun lagi". Tutupnya.